SuaraJatim.id - Ratusan anak muda dari Kediri, Tulungagung, dan Jombang melakukan aksi keprihatinan mengenang 40 hari kematian tragis Budi Hartanto (28), guru honorer yang mayatnya ditemukan dalam dalam koper dengan kondisi tanpa kepala pada awal April lalu, di Taman Brantas, Kediri, Jawa Timur pada Minggu (12/5/2019).
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 16.30 WIB tersebut diawali dengan pembagian takjil kepada pengguna jalan yang melintas di Jalan Ronggowarsito, Kota Kediri.
Setelahnya, peserta yang berasal dari berbagai komunitas muda-mudi dari Kediri, Tulungagung dan Jombang itu berkumpul di kolong Jalan Brawijaya yang melintas di atas Sungai Brantas untuk berdoa bersama, membaca tahlil.
"Semoga Allah mengampuni dosa-dosa Mas Budi dan semoga amal baik Mas Budi diterima Allah," ujar Koordinator acara usai pembacaan tahlil, Sulthon.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Mayat Dalam Koper Digelar di 6 Lokasi
Sulthon yang juga ketua Komunitas Bolongopi Kediri tersebut mengatakan di sela acara bahwa Budi Hartanto yang juga dikenal sebagai dancer dan instruktur dancer di Sanggar CK Dance adalah sosok yang ramah dan berteman dengan siapapun tanpa pandang latar belakang.
Menurut Sulthon, Budi juga rajin mengikuti kegiatan-kegiatan lintas komunitas di Kediri, Tulungagung dan Jombang.
Koper berisi mayat tanpa kepala ditemukan warga pada Rabu pagi (3/4/2019) di pinggir Kali Temas Lama, Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar. Polisi segera mengidentifikasi mayat tersebut sebagai Budi Hartanto (28), warga Mojoroto, Kota Kediri.
Polisi sempat kesulitan menemukan kepala korban. Sembilan hari kemudian setelah dua tersangka pelaku pembunuhan keji itu ditangkap, yaitu Azis Prakoso (23) dan Aris Sugianto (34), kepala Budi ditemukan di Kali Jlemekan, Desa Bleber, Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sementara itu, Febri M Yasin (26), Ketua Kediri Social Community yang juga turut mendukung acara tersebut menyampaikan harapannya agar kejadian tragis seperti yang dialami Budi Hartanto tidak terulang lagi.
Baca Juga: Ini Ungkapan Hati Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper
"Mas Budi itu kan masih seumuran kita-kita, seharusnya dia masih bisa berkumpul bersenang-senang bersama kita kan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sosok Santoso, Wali Kota Blitar yang Pernah Disekap Perampok, Kini Tak Maju Pilkada
-
Korban Menghilang 10 Hari Sebelum Dibunuh, Berikut Fakta Baru Pembunuhan Wanita Dalam Koper
-
Kasus Mayat dalam Koper: Dua Kali Berhubungan Badan, Motif Arif Bunuh dan Buang Rini Dalam Koper karena...
-
Terungkap! Ini Akal-akalan Tersangka Arif Ingin Kelabui Polisi Usai Bunuh Rini Mariany
-
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Transfer Uang Rp 7 Juta Ke Ibunya, Alasannya Uang Tabungan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Khofifah Siapkan Tim Khusus untuk Kawal Suara di TPS
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan