Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 15 Mei 2019 | 15:55 WIB
Gabungan ormas saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bawaslu Jatim. (Suara.com/Achmad Ali)

SuaraJatim.id - Aksi ratusan pendemo berbaju putih yang menggeruduk Kantor Bawaslu Jawa Timur pada Rabu (15/5/2019) diklaim tidak berkaitan dengan gerakan people power. Massa berbaju putih itu merupakan gabungan ormas termasuk salah satunya adalah Front Pembela Islam (FPI).

"Kami tidak ada kaitan dengan people power. Tapi kami masyarakat Surabaya tidak puas atas kinerja KPU. Jadi kami jauh dari people power itu. Kami hanya ingin menyuarakan ketidakpuasan kami," Korlap Aksi, Muchammad Sufi Safi'i, seusai berorasi di depan Kantor Bawaslu Jatim Jalan Tanggulangin, Surabaya.

Lebih lanjut Sufi menyampaikan, kegiatan yang dilakukannya sama sekali tidak ingin mengacaukan suasana pelaksanaan pemilu.

Sufi, Koordinator lapangan massa aksi di kantor Bawaslu Jatim. (Suara.com/Achmad Ali)

"Ini ingin mengacaukan suasana. Padahal tidak, tidak semuanya. Ya satu dua yang ingin memancing kekeruhan di negeri ini. Tapi Insyaallah saya yakin masyarakat menginginkan negara ini tentram dan tidak ada gejolak yang merugikan bangsa ini sendiri," jelas Sufi.

Baca Juga: Tolak Hasil Pemilu, Fadli: Prabowo Pilih People Power daripada Jalur MK

Sufi menekankan, aksi yang dilakukannya murni menyampaikan ketidakpuasan terhadap penyelenggara pemilu.

"Kami kemarin sudah ke KPU untuk menyuarakan tapi tidak pernah ditanggapi. Sampai terjadinya musibah sekian ratus orang, KPU tidak bergeming. Bahkan kita ajak turun untuk berbela sungkawa saja KPU tidak mau. Tidak ada yang menanggapi. Ini ironi sekali sebagai anak bangsa," pungkasnya.

Kontributor : Achmad Ali

Load More