SuaraJatim.id - Kabar hilangnya dua bocah, Rama (10) dan Kevin (7) sempat menggegerkan warga Desa Sanan Kulon, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (2/6/2019) dini hari.
Sehari sebelumnya, dua bocah yang masih saudara sepupu ini menjelang maghrib terakhir kali dikabarkan hilang saat bermain di sekitar sebuah Dam, dekat tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
Warga yang dibuat kelabakan akhirnya beramai-ramai mencari di sekitar makam pada Sabtu (1/6/2019) malam hingga Minggu menjelang menjelang subuh. Pihak keluarga dan perangkat desa setempat juga melaporkan peristiwa ini ke aparat kepolisian.
Keluarga bahkan sempat meminta bantuan dukun yang kemudian menyatakan dua anak ini hilang disembunyikan Genderuwo.
"Sudah lima orang pintar yang menyatakan keduanya disembunyikan genderuwo di sekitar pemakaman," ujar Doni Komplong, seorang warga Desa Sanan Kulon seperti dikutip Jatimnet.com--jaringan Suara.com, Senin (6/3/2019).
Di saat ratusan warga dan pihak keluarga panik mencari, tiba tiba seorang di antaranya, Kevin diantar kerabatnya, Suparji (60), ke rumah orang tuanya pada Minggu pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Suparji menemukan Kevin di sekitar Jalan Cepaka, Kota Blitar.
Kevin ternyata diantar oleh neneknya dari Wlingi ke terminal, dan ketika akan diantar ke Sanan Kulon, bertemu dengan Suparji yang akan berangkat kerja kuli bangunan. Akhirnya Suparji mengantarkan bocah ingusan ini ke rumahnya. Sontak kedua orang tua Kevin, yaitu Richard dan Anis, menangis sambil terus memeluk dan menggendong putranya yang masih duduk di bangku TK ini.
Dari penuturan Kevin, akhirnya terkuak bahwa kedua bocah ini ternyata minggat dari rumah dengan naik angkutan umum, ke rumah nenek Rama di wilayah Wlingi, Kabupaten Blitar.
"Jadi kedua bocah ini, sejak kemarin sore pergi naik angkutan ke Wlingi dengan bekal uang lima ribu rupiah hasil patungan keduanya," terang Kapolsek Sanan Kulon Kompol Mulyani, saat dikonfirmasi di lokasi terpisah.
Mulyani menambahkan, Rama yang kedua orang tuanya telah berpisah ini, sering diajak bepergian ke Wlingi bersama ibunya, naik angkutan umum. Bocah kelas 4 SD ini, akhirnya mengajak sepupunya untuk minggat naik angkutan ke Wlingi.
Baca Juga: ATM di Belanda Ini Tampilkan Pemberitahuan Anak Hilang
Mulyani mengatakan motif minggat hingga semalam suntuk ini, karena kesal permintaan mereka tidak dipenuhi. Keduanya minta dibelikan barongan, namun belum dipenuhi.
"Kedua bocah ini kan suka sama kesenian kuda lumping, dan mereka minta dibelikan barongan, namun belum dipenuhi. Kecewa tak kunjung dibelikan, keduanya akhirnya sepakat pergi ke Wlingi," kata Mulyani.
Kini, Kevin telah kembali bersama kedua orangtuanya di Sanankulon, sementara Rama masih berada di Wlingi bersama ibunya dan neneknya. Atas kembalinya Kevin dan kejelasan keberadaan Rama, warga Desa Sanankulon pun bernafas lega karena semalam suntuk begadang melakukan pencarian.
"Ada saja ulah kedua bocah ini, sudah bikin warga satu desa enggak tidur semalaman," celetuk Doni Komplong sambil tertawa lebar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
-
Daftar 21 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Jawa Timur
-
Bakar Perlengkapan Salat, RD Klaim Perempuan Tak Boleh Salat di Masjid
-
Anggota DPR RI Minta Semua Bangunan Pesantren Diaudit