SuaraJatim.id - Kabar adanya sampah impor dari negara lain yang terkirim ke Kabupaten Gresik Jawa Timur membuat anggota legislatif setempat angkat bicara.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik Nur Qolib mengatakan, jika benar ada sampah impor di wilayahnya maka akan dilakukan beberapa langkah untuk mendalaminya.
Dia mengemukakan, langkah pertama yang dilakukan adalah mendalami persoalan sampah impor sedetailnya, kemudian melakukan kajian dari sisi ketentuan hukum normatifnya seperti apa.
Setelah langkah tersebut, perlu dilakukan mengkajia mengenai dampak lingkungannya dan terakhir, mengkaji dampak sosial sampah impor tersebut.
Baca Juga: Kementerian LHK Kirim Pulang 5 Kontainer Sampah ke AS
"Dalam rangka untuk memenuhi yang saya maksud di kajian dari tiga poin tadi, secepatnya akan melakukan koordinasi mengambil langkah untuk mendalaminya," katanya, Selasa (18/6/2019).
Lebih lanjut, ia menilai keberadaan sampah impor tidak hanya bentuk pelanggaran dari sisi lingkungan saja, lantaran bisa menimbulkan banyak dampak.
Untuk itu, ia berjanji segera melakukan komunikasi dengan pimpinan lain mengenai informasi adanya sampah impor tersebut. Untuk nantinya akan dilakukan pemeriksaan di lapangan.
"Nanti malam kita komunikasi dengan pimpinan lain. Kita akan gelar rapat tentang informasi ini. Dari rapat nanti, kita putuskan apakah pimpinan sendiri, atau komisi atau bersama-sama turun ke lapangan," ujar Nur Qolib kepada Suara.com.
Untuk diketahui di Provinsi Jawa Timur, disinyalir ada tiga kabupaten yang terdapat sampah impor. Salah satunya sampah impor yang berada di Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik. Keberadaan sampah impor dikhawatirkan bakal menimbulkan pencemaran lingkungan dan membuat masalah bagi kesehatan warga di sekitarnya.
Baca Juga: Sampah Plastik Impor Akan Dipulangkan ke Negara Asal
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengemukakan masuknya sampah-sampah plastik secara ilegal ke Indonesia bukan baru pertama terjadi. Pada Tahun 2015-2016, Indonesia juga sempat melakukan reekspor puluhan kontainer.
Berita Terkait
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik: Sucofindo-Containder Teken MoU untuk Solusi Berkelanjutan
-
Maluku Utara Siap Ekspor Sampah Plastik, Jadi Penghasilan untuk Masyarakat
-
AQUA sebagai PELOPOR Unit Bisnis Daur Ulang Berkontribusi dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI
-
Makin Ramah Pengguna, BRImo Hadir dengan Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Pendaftaran Tanah Elektronik: Khofifah Dorong Notaris & PPAT Jatim Lebih Efisien!
-
Berikut Ini Kisah Sukses Bening by Helena Bersama BRI
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT