Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 28 Juni 2019 | 19:47 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengakui ada persoalan disparitas harga ayam potong di tingkat peternak yang menyebabkan anjloknya nilai jual hingga mencapai Rp 8 ribu/kilogram.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan harga ayam potong di tingkat konsumen yang mencapai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

"Ini memang ada persoalan disparitas harga. Harga di tingkat peternak Rp 8 ribu. Harga di tingkat konsumen Rp 35 ribu - Rp 40 ribu. Artinya, ada disparitas 400 persen," ujar Amran usai menghadiri akad nikah putri sulung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat (28/6/2019).

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Amran mengantisipasinya dengan menurunkan satuan tugas (satgas) Pangan dan tim kementerian di sentra produksi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung.

Baca Juga: Harga Ayam Anjlok, Mentan Duga Ada Peran Broker

"Ini harus kita selesaikan. Kami sudah menurunkan Satgas Pangan dan tim kementerian di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung. Kami ingin mengetahui laporan apa yang terjadi di lapangan," tegas Amran.

Sementara, tambah Amran, laporan yang diterimanya dari Satgas Pangan dan Tim Kementerian telah menemukan monopoli yang dilakukan perusahaan besar.

"Laporan sementara yang kami terima, ada broker. Dengan kata lain ada yang bermain-main. Bila nanti terbukti, kami akan tindak tegas. Bila perlu izinnya akan kita cabut," tegasnya.

Agar tidak lagi terjadi disparitas harga, Amran pun berjanji akan segera menormalkan kembali kondisi seperti semula.

"Ya jelas ada target. Targetnya harus segera normal. Saat ini mafia yang sedang diproses secara hukum ada 782," pungkasnya.

Baca Juga: Soal Anjloknya Harga Ayam, Sultan: Pemerintah Sulit Batasi Pasokan

Kontributor : Achmad Ali

Load More