Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 21 Juli 2019 | 09:06 WIB
Ilustrasi video syur. (istimewa).

SuaraJatim.id - Siapa pengunggah dan tersebarnya video syur siswi SMK di Ponorogo, Jawa Timur berinisial PT yang sempat menghebohkan dunia maya akhirnya terungkap. Ternyata, video tak senonoh yang diperankan siswi kelas X itu disebar oleh kekasihnya sendiri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, terungkapnya penyebar video tersebut setelah penyidik Polres Ponorogo meminta keterangan kepada korban.

"Informasi dari korban PT, dikembangkan penyidik. Hasilnya, dipastikan penyebar video syur itu adalah pacarnya sendiri," ujar Frans Barung Mangera pada Suara.com, Minggu (21/7/2019).

Dari keterangan korban, video tersebut hanya dimiliki kekasihnya berinisial CAP. Saat itu korban sendiri yang telah mengirimkan video tersebut.

Baca Juga: Video Syur Siswi SMK Hebohkan Warga Ponorogo

"Korban mengakui jika dia yang mengirim video itu ke kekasihnya. Namun dia tak menyangka jika video itu ternyata disebar dan menjadi viral," katanya.

Kini, polisi telah menangkap penyebar video tersebut. Termasuk bersama beberapa barang bukti.

"Sudah diamankan kemarin siang sekitar pukul 14.30 di Gresik. Kita amankan di rumah kakaknya di daerah Balongpanggang," ucap Barung.

Sebelumnya, warga Ponorogo, Jawa Timur dihebohkan dengan pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp. Kiriman pesan itu berupa dua video syur yang diperankan gadis remaja.

Jumat (19/7/2019), video yang berdurasi 29 detik dan 30 detik itu memperlihatkan adegan gadis remaja dengan bertelanjang dada lagi meremas-remas bagian dadanya. Pemeran video syur belakangan diketahui berinisial PT yang diduga siswi SMK di Ponorogo.

Baca Juga: Pacar Dibekuk, Video Syur Jilbab Pink Ternyata Dibuat di Danau Kerinci

"PT memang siswa kelas X,” kata Sujono, Kepala Sekolah di SMK tersebut.

Berdasarkan hasil penelusuran, ternyata nama pemeran wanita dalam video syur itu ada dalam data base siswa sekolahnya. Saat ini, PT diketahui tengah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama seminggu ini.

Pihak sekolah masih ingin mencocokkan wajah siswanya tersebut dengan wajah remaja yang ada di video tersebut.

Sujono menilai wajah remaja di video tersebut lebih dewasa dibandingkan dengan anak-anak usia 15 tahun. Permasalahan ini ingin diselidiki dulu di internal sekolah. Dia khawatir, PT menjadi korban orang yang tidak bertanggungjawab.

"Takutnya, kasus ini ulah oknum tidak bertanggungjawab yang ingin menjatuhkan nama baik sekolah dan siswa kami," katanya.

Kontributor : Achmad Ali

Load More