Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 31 Juli 2019 | 20:08 WIB
Ilmu hitam, ilmu sihir, santet, guna-guna

SuaraJatim.id - MT (38), warga Desa Essang dan NT (41) warga Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep ditangkap unit Resmob Polres Sumenep karena diduga menjadi otak pelaku pembunuhan terhadap Ibnu Hajar (42), warga Desa Cabbiya.

"Kedua tersangka ini yang merencanakan pembunuhan terhadap korban. Mereka kemudian menyewa seseorang yang menjadi eksekutor, dengan imbalan uang Rp 15 juta,” kata Kapolres Sumenep AKBP Muslimin seperti dikutip dari Beritajatim.com, Rabu (31/07/2019).

Jajaran Polres Sumenep saat menggelar jumpa pers dengan sejumlah awak media. [Suara.com/Mohammad Madani]

Korban dihabisi dengan cara ditembak pada pada Jumat (20/4/2018) di jalan kampung Dusun Bhan ban, Desa Cabbiya, sekitar 10 meter dari rumah korban.

“Korban ditembak empat kali dari jarak dekat. Yang dua tembakan kena, yang dua lagi meleset,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Sumenep Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Ibnu Hajar karena Isu Santet

Akibat penembakan itu, korban mengalami luka tembak pada dada kanan hingga tembus dan keluar dari dada kiri, kemudian luka tembak pada pantat kiri hingga tembus dan keluar pada pantat kanan.

“Ditemukan satu proyektil yang bersarang di tubuh korban. Proyektil itu kami jadikan barang bukti untuk kasus pembunuhan ini,” ucapnya.

Kapolres mengungkapkan, pembunuhan itu berawal dari dendam NT terhadap korban. Orang tua NT meninggal diduga akibat kena santet korban.

“Jadi korban ini dituduh punya ilmu santet. Orang tua NT sakit kemudian meninggal, versi NT, diduga gara-gara sihir korban. Itu sebabnya, NT dendam terhadap korban dan berniat menghabisinya,” papar Kapolres.

NT kemudian berembug dengan MT yang masih tetangganya, bagaimana cara menghabisi korban. Akhirnya muncul ide untuk menyewa pembunuh bayaran.

Baca Juga: Jadi Korban Penipuan, Pria Ini Pilih Santet Daripada Lapor Polisi

“Sayangnya eksekutor pembunuhan ini belum berhasil kami tangkap. Kalau identitasnya sudah kami kantongi. Dia berinisial K, menghabisi korban dengan imbalan Rp 15 juta. Semoga saja segera tertangkap,” terangnya.

Load More