Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 04 Agustus 2019 | 18:40 WIB
Suasana Marathon Surabaya 2019. [Suara.com/Dhimas Angga P]

SuaraJatim.id - Dua peserta lomba Surabaya Marathon meninggal dunia  sebelum melewati garis finish. Kedua korban yang meninggal diketahui bernama Husnun N Djuraid (60) dan Oentung P Setiono (55).

Keduanya meninggal setelah tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya. 

Dari informasi yang dihimpun, Husnun sendiri terjatuh pingsan di Jl. Pemuda (depan Bank BTPN) lalu dibawa ke RSUD Dr. Soetomo oleh PMI Kota Surabaya, namun naas dia tak tertolong meski sempat dibawa ke IGD RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (4/8/2019).

Husnun yang beralamat Jalan Digul Nomor 2 RT 01 RW 017 Kelurahan Bunul Rejo Kecamatan Blimbing Kota Malang, sudah diperiksa oleh tim forensik. 

Baca Juga: Baunya Bikin Mual, Atlet Ini Nekat Selesaikan Lomba Lari Maraton saat Diare

Sementara, Oentung yang terjatuh dan pingsan belasan meter dari finish juga tak tertolong. Setelah tim kesehatan dilarikan di RSUD dr Soetomo Surabaya. 

Ketua panitia Surabaya Marathon 2019 Fransiska Budiman enggan berkomentar, bahkan melimpahkan hal ini ke pihak RSUD dr Soetomo Surabaya. 

"Dari awal masih mengurusi pemberangkatan almarhum jenazah nya, ada asuransinya," ujar Fransiska. 

Saat ditanya lebih jauh berapa dan siapa saja yang meninggal, Fransiska tak menjawab dengan jelas. 

"Hubungi Humasnya dr Soetomo, pak Pesta, pasti teman-teman kenal kan sama beliau," imbuhnya sambil berlalu. 

Baca Juga: Lari Lintasi Gunung Sembari Susui Bayi, Atlet Maraton Tuai Pujian

Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga belum mengeluarkan keterangan resmi perihal meninggalnya dua pelari ini.

Salah satu korban meninggal di Event Internasional Surabaya Marathon 2019, Husnun N Djuraid, ternyata memiliki riwayat sakit jantung. 


Diinfokan langsung oleh puteri ketiga Husnun, bahwa setahun yang lalu sempat opname karena bermasalah dengan jantungnya, Sabtu (4/8/2019), di RSUD dr Soetomo Surabaya. 

Sementara itu, menurut keterangan yang diperoleh salah satu anak korban Husnun, ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung. 

"Ada riwayat Jantung, tahun kemarin sempat ngamar, tapi sudah sembuh. Sempat ikut borobudur (lomba lari) dan Prambanan itu sudah sampai finish 10 kilometer. Ya ini ikut lomba di Surabaya," kata putri ketiga almarhum Husnun, Amalia. 

Sebelumnya, Husnun pernah dirawat karena sakit jantung usai berolahraga tenis. Almarhum sempat menjalani rawat inap dan diagnosa sakit jantung.

"Tahun lalu waktu ikut habis tenis, waktu itu sempat ngamar sebentar. Habis itu pulih ikut lari-lari lagi," ujar Amalia. 

Amalia menambahkan, jika Husnun berangkat sendiri naik baik menuju ke Surabaya. 

"Kemarin berangkat sendiri ke Surabaya naik bus," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More