SuaraJatim.id - Kapal rumah sakit terapung yang baru saja diluncurkan di Pelabuhan Kaliaget, Madura, Jawa Timur disebut-sebut sebagai Kapal RS terapung pertama kali di Indonesia.
Dua kapal yang dinamakan Ghanda Nusantara 01 dan dan Ghanda Nusantara 02 tersebut diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Kamis (15/8/2019) sore.
Dalam peluncuran kapal rumah sakit terapung di Jawa Timur, Budi Karya mengemukakan kapal tersebut merupakan proyek perdana untuk percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia.
"Ini pertama kali di Indonesia dan diadakan di Jawa Timur, nantinya juga akan dikembangkan di daerah lain termasuk di Jawa Tengah” kata Budi Karya saat peresmian dua Kapal RS Terapung di Sumenep, Kamis, (15/08/2019).
Baca Juga: Rumah Sakit di Negaranya Kena Serangan Teror, Salah Sumbang Rp 42,6 M
Dua kapal tersebut merupakan bantuan hibah dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Satu kapal akan disiagakan di Kabupaten Sumenep untuk menjangkau Pulau Sapeken dan Masalembu. Sedangkan, satu kapal lainnya akan disiagakan di Pulau Kangean, untuk melayani Pulau Arjasa, Kangayan, Sapudi dan Raas.
Budi menjelaskan, selain berfungsi sebagai pelayanan kesehatan, dua Kapal terapung ini juga beefungsi sebagai sarana transportasi.
"Saat mengangkut orang nanti, akan terjadi interaksi antara petugas kesehatan dengan masyarakat, misalkan pagi-pagi mereka berjalan, pada siang hari dikala ombak tinggi mereka itu berlabu di pulau-pulau kecil itu, disitulah fungsi rumah sakit berjalan,” ujarnya.
Sementara Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek menjelaskan bahwa kapal tersebut dilengkapi dengan ruang operasi. Kehadirannya tidak untuk membatasi kinerja petugas kesehatan yang ada di Puskesmas dan Polindes.
Baca Juga: Pasien Telantar, Rumah Sakit Gulung Tikar karena Akreditasi?
Hadirnya rumah sakit terapung ini kata Nila, diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan yang ada di kepulauan, sebab, pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Polindes itu terbatas.
Berita Terkait
-
Diungkap Ketua KPK, Nasib Menhub Budi Karya Sumadi usai Namanya Disebut di Sidang Korupsi DJKA
-
Budi Karya Sumadi Hormati Proses Hukum yang Berjalan
-
Budi Karya Sumadi dari "Underdog" Jadi Menteri, Beri Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda
-
Diberi Penghargaan oleh Kaisar Jepang, Budi Karya Sumadi: Ini untuk Indonesia
-
Jadi Menhub, Dudy Mau Lanjutkan Konektivitas yang Dijalankan Budi Karya
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Motif di Balik Pengeroyokan Pelajar Kediri Hingga Tewas: Ejekan Berujung Maut, 14 Remaja Ditangkap
-
Lagi dan Lagi! Rumah Porak-poranda Gegera Petasan, Tebaru di Blitar
-
Antrean di Pelabuhan Ketapang Mengular Usai Ditutup Hari Raya Nyepi
-
Kronologi Lengkap Rumah di Jember Meledak Akibat Petasan, Gegara Rokok