Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 18 Agustus 2019 | 18:46 WIB
Polsek Wonokromo. (Antara)

SuaraJatim.id - Kantor polisi se - Jawa Timur diperketat penjagaanya, buntut penyerangan terduga teroris ke Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019) lalu. Penjagaan ketat dilakukan agar tak terjadi serangan susulan.

Dua anggota Polsek Wonokromo Surabaya, Aiptu Agus Sumarsono dibacok. Sementara Briptu Febian kena pukulan sampai lebam oleh Imam Musthofa, sang terduga teroris.

"Ini bukan karena apa-apa, tapi karena pengembangan dari situasi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dihubungi, Minggu (18/8/2019).

Penjagaan lebih ketat tersebut atas perintah langsung dari Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan. Kendati dilakukan penjagaan secara ketat, namun pelayanan di mapolsek, khususnya di Wonokromo tetap berjalan seperti biasanya.

Baca Juga: Korban Bacok Terduga Teroris Wonokromo Aiptu Agus Membaik, Pindah dari ICU

Dia mencontohkan aksi teror bom yang ditujukan ke Mapolrestabes Surabaya pada tahun 2018 tidak mengurangi pelayanan polisi terhadap masyarakat.

"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa tidak ada yang berubah karena tugas polisi yang hakiki adalah memberi pelayanan kepada publik sehingga tidak akan berhenti karena teror," ucapnya.

Hal senada juga ditegaskan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho yang memastikan pelayanan tidak akan terganggu meski telah terjadi teror terhadap anggotanya.

"Pelayanan untuk masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Namun, kewaspadaan akan ditingkatkan.

Sebelumnya, pada Sabtu (17/8/2019) sekitar pukul 17.00 WIB, seorang pria tak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo dengan berpura-pura melapor ke bagian SPKT.

Baca Juga: Kapolri Sebut Imam Pembacok Polisi Wonokromo Belajar Radikal dari Internet

Pelaku tiba-tiba menyerang menggunakan celurit hingga mengakibatkan seorang anggota polisi terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit serta seorang polisi lainnya menderita luka lebam. (Antara)

Load More