Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:43 WIB
ILUSTRASI 0 Massa unjukrasa menolak tindakan diskriminasi dan rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang bergerak menuju Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (19/8/2019). (Istimewa/Jubi.co.id)

SuaraJatim.id - Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko akhirnya meminta maaf secara terbuka, Selasa (20/8/2019), soal respons dirinya terkait insiden persekusi serta cacian rasis terjadi terhadap mahasiswa Papua di wilayahnya.

Namun, Sofyan juga membantah mengeluarkan pernyataan bakal memulangkan semua mahasiswa Papua dari kota Malang.

"Bahwa di Kota Malang tidak ada pemulangan mahasiswa Papua. Mahasiswa asal Papua tetap belajar menuntut ilmu sampai paripurna studinya," kata  Edi itu didampingi Kapolres Malang Kota Ajun Komisaris Besar Asfuri dalam video yang diterima Suara.com.

Pria juga politikus Partai Golkar ini membantah telah mengeluarkan pernyataan pemulangan mahasiswa Papua.

Baca Juga: Menhan Belum Tahu soal Rasisme Aparat ke Mahasiswa Papua

Ia juga meminta masyarakat mengecek sendiri melalui rekaman yang belakangan ini telah beredar di media sosial.

"Saya tidak pernah mengeluarkan pendapat pemulangan mahasiswa Papua. Beredar rekaman itu dan bisa dilihat secara langsung," ujarnya.

Edi juga meminta maaf atas insiden bentrokan yang melibatkan Aliansi Mahasiswa Papua dengan kelompok masyarakat di Jalan Basuki Rahmat, 15 Agustus lalu.

"Sehubungan dengan insiden itu bapak wali kota telah meminta maaf, saya juga demikian, atas insiden itu saya mohon maaf," ujarnya.

"Mari membangun negeri ini lebih baik, bersama sama masyarakat Kota Malang yang juga cinta damai, serta mahasiswa mahasiswi seluruh tanah air," imbuh Edi.

Baca Juga: Tepis Stigma Tukang Onar, Cerita Mahasiswa Papua di jakarta

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More