SuaraJatim.id - Seorang santri remaja di Mojokerto Jawa Timur dikabarkan tewas akibat penganiayaan yang dilakukan santri senior pada Selasa (20/8/2019). Peristiwa tersebut terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Desa Awang-awang Kecamatan Mojosari.
Meninggalnya santri berinisial AR (17), berawal dari hukuman yang diberikan santri senior lantaran korban bersama seorang santri lainnya keluar lingkungan ponpes tanpa izin. Keduanya kemudian dicari keberadaannya oleh dua santri senior.
Mengetahui korban berada di kamar nomor 5 lantai dua, santri senior yang bertugas sebagai keamanan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban dan satu santri yang pergi tanpa izin bersama AR.
Penganiayaan yang dilakukan santri senior tersebut menyebabkan korban alami muntah darah dan kemudian dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Mojokerto.
Korban sempat dirujuk ke RSI Sakinah di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, sebelum akhirnya meninggal di rumah sakit Nahdhatul Ulama (NU) tersebut.
Menurut pengakuan teman korban, APGR (15), kedua santri senior tersebut membangunkannya kemudian melakukan penganiayaan.
"Saya tidur, dibangunkan dengan cara ditarik, ditempeleng dan ditendang. Saya yang ditendang, sesudah saya kemudian baru korban ditendang saat duduk,” ungkapnya seperti dilansir beritajatim.com-jaringan Suara.com.
Dikemukakan APGR, satu santri senior melakukan penganiayaan kepadanya dan AR. Santri senior tersebut menendang AR yang sedang duduk hingga terjatuh. Tak sampai di situ, bagian dada korban ditendang. Korban kemudian mengalami muntah darah dan dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar.
“Kita bawa ke rumah sakit naik motor, korban ditengah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Saya sama korban memang keluar pondok tidak izin, yang mukuli itu kakak kelas yang jadi petugas keamanan. Hanya satu yang menganiaya,” katanya.
Baca Juga: Pimpinan Ponpes Cabuli Belasan Santri, Polisi: AI Sudah 3 Kali Bercerai
Usai disemayamkan di Masjid Jami Mambaul Ulum, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Kabupaten Sidoarjo untuk dilakukan otopsi. Sementara pelaku, WN (17) dibawa ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto.
Sementara, petugas dari Polsek Mojosari dan Satreskrim Polres Mojokerto langsung melakukan olah TKP. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian korban, selimut dan kasur lipat ada bercak darah dan bekas muntahan korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak