SuaraJatim.id - Tri Susanti, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi asrama mahasiswa Papua ternyata tak asing bagi warga RW 2, Bhaskara Jaya, Surabaya, Jawa Timur.
Selain aktif di organisasi kemasyarakatan (ormas), banyak warga yang tahu jika Tri Susanti berkecimpung di dunia politik.
Salah satu warga bernama Vida mengatakan, Susi, panggilan akrab Tri Susanti pernah mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra. Namun, wanita berkerudung itu menyebutkan, Tri tak terpilih menjadi anggota DPRD Surabaya.
"Ibu (Susi) kan memang berpolitik. Setahu saya ikut Partai Gerindra karena baru-baru ini dia nyalon anggota dewan (DPRD Surabaya), tapi kalah," kata Vida saat ditemui Suara.com, Rabu (21/8/2019).
Saat ditanya apakah pernah melihat petinggi Partai Gerindra seperti Prabowo Subianto atau Fadli Zon datang ke rumah Susi, Vida mengaku tidak tahu.
"Kalau itu saya tidak tahu. Tidak pernah ada Pak Prabowo datang ke rumahnya kok," jelas Vida.
Vida juga mengaku pernah melihat Tri tampil saat dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Saat itu, Tri Susanti menjadi saksi Tim Badan Pemenangan Nasional, koalisi eks pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Iya saya tahu. Dulu pernah jadi saksi di Jakarta. Saya lihat di youtube," ujar pedagang warung kopi tersebut.
Sementara Aris, warga lainnya memastikan, tidak pernah melihat petinggi Partai Gerindra yang datang ke rumah Tri. Yang ada paling orang-orang Partai Gerindra yang ada di Surabaya.
Baca Juga: Jarak Kediaman Tri Susanti dan Asrama Papua Disorot, Warganet Curiga
"Tidak ada. Paling yang ada orang Gerindra Surabaya. Karena Bu Susi (Tri Susanti) salah satu Caleg DPRD Surabaya," bebernya.
Sebelumnya, nama Tri Susanti, Selasa (20/8/2019), menjadi buah bibir di jagat maya. Betapa tidak, namanya sempat menjadi topik teratas di jejaring sosial Twitter. Artinya: banyak warganet yang berkicau menyebut-nyebut nama Tri Susanti di setiap cuitannya.
Dalam tayangan di stasiun televisi iNews, Tri Susanti sempat diwawancarai. Dia mengaku menyaksikan perusakan bendera merah putih di asrama Papua, Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
"Setelah ditinggal, ternyata bendera tersebut dimasukkan ke selokan dan (tiangnya) dipatah-patahkan, ini yang akhirnya menimbulkan kemarahan dari ormas dan masyarakat," ujar Tri Susanti yang mengenakan topi dan kemeja jins saat diwawancarai.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pengasuh Ponpes Sumenep Divonis Kebiri dan 20 Tahun Penjara, Cabuli Banyak Santriwati Bertahun-tahun
-
Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Rel Kereta Api Lamongan, Penyebab Kematian Masih Misteri
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan