SuaraJatim.id - Dua anggota polisi yakni Bripka Serli dari Satlantas Polres Gresik, dan Kanit Intel Polsek Kebomas, Bripka Bambang, menurunkan bendera khilafah di bunderan Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), Minggu (1/9/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun penurunan bendera khilafah itu berawal saat 15 orang pemuda melakukan kegiatan di bunderan Perum GKB.
Di tengah-tengah melakukan kegiatan tersebut, tiba-tiba ada pemuda yang mengibarkan bendera khilafah.
Mengetahui ada kegiatan sambil mengibarkan bendera khilafah. Kegiatan tersebut terlihat oleh anggota Satlantas Polres Gresik, Bripka Serli yang saat itu sedang piket.
Mengetahui ada orang membawa bendera khilafah. Selanjutnya, Bripka Serli melaporkan kejadian tersebut ke Kanit Intel Polsek Kebomas, Bripka Bambang.
Kemudian kedua polisi itu, dibantu anggota lainnya mendatangi pemuda yang membawa bendera khilafah lalu dibawa ke Polres Gresik. Setelah tiba di polres, dari lima belas pemuda tersebut.
Ada sepuluh pemuda yang menjalani pemeriksaan yang dipimpin Kanit Intel Polres Gresik, Aiptu Darminto. Hingga saat ini, kesepuluh pemuda tersebut masih menjalani pemeriksaan secara intensif.
Mereka yang diperiksa itu antara lain M.Muchsin H.R (35), M.Haris (24), Akbar Hidayatulloh (37), Abdul Rahman Chasbulloh (38), Firdaus Fadidi (41), Heru Triyuwono (35), Fatur Rozi (38), Yani Rizki Arto (27), M.Afif Rudi (41), dan Siswoyo Arif Munandar (26).
Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya satu buah poster bertuliskan pejuang islam, dua buah kunci kendaraan bermotor, sembilan buah ponsel, dan dua buah buku bertuliskan Taqiyudinan Nabhani.
Baca Juga: Maruf Amin: Khilafah Tertolak dengan Sendirinya karena Menolak Kesepakatan
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S.Bintoro membenarkan adanya penurunan bendera khilafah yang dilakukan oleh anggotanya.
“Dasar kami menurunkan bendera khilafah serta membubarkan kegiatan tersebut karena tidak memiliki izin kegiatan sesuai Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum," kata Bintoro seperti dikutip dari Beritajatim.com.
Alumnus Akpol 1998 itu juga mengatakan, hingga ini polisi masih menyelidiki terkait pengibaran bendera diduga logo Hizbut Tahrir Indonesia di perumahan tersebut.
“Mereka masih menjalani pemeriksaan,” kata dia.
Berita Terkait
-
Geger, 2 Bendera HTI Berkibar di Masjid Solo saat Idul Adha
-
Telusuri Soal UASBN Pembakaran Bendera HTI, Disdik Garut Janji Ini
-
Eks Jubir HTI: Bendera Hitam Dikibarkan di Poso Bendera Tauhid
-
Kronologi Pengibaran Bendera HTI di Halaman Gedung DPRD Poso
-
Heboh Pengibaran Bendera HTI di Halaman Gedung DPRD Poso
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sego Sambel Lovers Wajib Merapat, 5 Warung Bersih, Murah, dan Bikin Nagih di Surabaya
-
Jumat Berkah, Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Sekarang Juga Masih Ada Rp 217 Ribu Menunggu Diklaim
-
Saldo Rp 380 Ribu dari DANA Kaget Untuk Anda Sudah Siap Diambil, Hanya Sekali Klik
-
Trauma Sidoarjo, Kementerian PU Sidak Pesantren Lirboyo Kediri! Apa Hasilnya?
-
DVI Ungkap Identitas 8 Korban Baru Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya!