Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 06 September 2019 | 16:15 WIB
Fragmen relief candi bergambar dua orang perempuan ditemukan warga di lahan kacang tanah sekitar 400 meter sebelah utara situs Joko Pangon, Kelurahan Gedog, Kota Blitar. [Suara.com/Agus H]

SuaraJatim.id - Sebongkah batu dengan relief dua perempuan bertelanjang dada ditemukan bersama sejumlah temuan benda purbakala lain di sekitar situs keramat Joko Pangon di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, pada Jumat sore (5/9/2019).

Batu relief berukuran panjang sekitar 40 centimeter dan tinggi sekitar 25 centimeter itu menggambarkan dua orang perempuan telanjang dada duduk menghadap ke satu arah yang sama.

Selain itu, juga ditemukan batu bundar dengan lubang di tengah menyerupai lumpang, batu kotak berukir di salah satu bagiannya, dua potongan kecil batu berukir, dan satu batu kotak polos.

Benda-benda tersebut ditemukan warga di area persawahan yang berjarak sekitar 400 meter dari situs keramat tersebut, persisnya di sebelah utara di lahan kacang tanah.

Baca Juga: Petani Toiran dan Harapan Terkuaknya Misteri Candi Gedog di Blitar

"Teman-teman dari Komunitas Joko Pangon tadi bergerak menggali titik-titik yang diinformasikan warga. Hasilnya ini, cukup mengejutkan," ujar Tokoh pemuda Kelurahan Gedog Edi Subagyo, Jumat (6/9/2019).

Camat Sananwetan Heru Eko Pramono mengatakan pihaknya telah melaporkan temuan-temuan terbaru tersebut ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar.

"BPCB meminta kami untuk mengamankan dan menandai titik-titik temuan tersebut," ujarnya.

Merujuk pernyataan Arkeolog BPCB Trowulan, Heru mengatakan temuan terakhir ini menunjukkan luasnya sebaran benda-benda fragmen candi. Artinya, lanjut Heru, besar kemungkinan di sekitar situs Joko Pangon ini merupakan kawasan kompleks percandian yang cukup besar dan megah.

Sekitar sepekan lalu, warga Kota Blitar dihebohkan oleh temuan batu arca kepala kala oleh seorang petani jagung bernama Toiran di sawah yang berjarak sekitar 25 meter dari situs Joko Pangon.

Baca Juga: Bongkahan Batu Diduga Terkait Situs Candi Gedog di Blitar Kembali Ditemukan

Temuan Toiran kemudian mendorong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar serta BPCB Trowulan melakukan observasi lapangan. Hasilnya, sejumlah titik diduga merupakan pondasi bangunan candi.

Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan besar kemungkinan kawasan di sekitar situs Joko Pangon merupakan lokasi reruntuhan Candi Gedog seperti yang tertulis di Buku History of Java yang ditulis Gubernur Jenderal Hindia Belanda Sir Thomas Stamford Raffles.

Dalam History of Java yang terbit tahun 1817, Raffles menggambarkan Candi Gedog sebagai sebuah candi yang besar dan megah.

Kontributor : Agus H

Load More