Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 14 September 2019 | 20:20 WIB
Satu santriwati yang diduga keracunan di Blitar dibawa ke rumah sakit. [Suara.com/Agus H]

SuaraJatim.id - Satu dari puluhan santriwati pondok pesantren putri di Nglegok, Kabupaten Blitar, yang diduga mengalami keracunan massal dirujuk dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif lantaran mengalami dehidrasi berat.

Kepala Seksi Imunisasi dan Survielen Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Hendro Subagyo mengatakan satu dari 23 santriwati yang menjalani rawat inap di Puskesmas Nglegok terpaksa dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Blitar lantaran mengalami dehidrasi berat.

"Satu santriwati tadi dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo karena dehidrasinya cukup parah," ujar Hendro, Sabtu (14/9/2019) sore.

Untuk diketahui, sebanyak 94 santriwati di sebuah pondok pesantren putri di Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan massal akibat menyantap bakso, 23 diantaranya menjalani rawat inap di Puskesmas setempat.

Baca Juga: Diduga Keracunan Bakso, 23 Santriwati di Blitar Jalani Perawatan Medis

Sejumlah santriwati itu mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing setelah menyantap bakso yang mereka makan secara bersama-sama pada Jumat petang (13/9/2019) sebagai menu sahur puasa sunat Bulan Muharam (Asyura).

Polsek Nglegok kini masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan keracunan massal ini.

Kapolsek AKP Lahuri mengatakan mereka menyantap bermacam makanan salah satunya bakso. Lalu, pada paginya, Sabtu (14/9/2019), para santriwati mengeluhkan sakit perut, muntah, dan pusing.

Kontributor : Agus H

Baca Juga: Tokoh NU Terjerat Kasus Hukum, Banser Geruduk Mapolres Blitar Kota

Load More