Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 22 September 2019 | 06:21 WIB
Desainer asal Bali Ni Luh Djelantik. (Suara.com/Arry Saputra)

Terkait laporan polisi yang ia layangkan, Ni Luh mengatakan, proses hukum tetap akan berjalan meski Lisa telah meminta maaf dan bertemu para tokoh Hindu. Bagi Ni Luh, cuitan Lisa bukan hanya menodai Bali tapi juga dianggap menodai seluruh daerah.

"Kita sebagai umat manusia harus saling memaafkan. Tapi ini ada sebuah pernyataan yang implikasinya bukan hanya kepada satu orang Mbok Ni Luh bukan, tapi kepada seluruh daerah beserta isinya jadi saya menyerahkan kepada hukum dan pihak berwajib. Dan kita lanjut," katanya.

Ia mengatakan, laporannya ke aparat kepolisian merupakan bentuk pemberian pelajaran bagi siapapun dalam mengucapkan sesuatu. Ni Luh tak ingin generasi muda nantinya akan dengan mudah mengatakan sesuatu yang berbau penghinaan.

"Permasalahan ini untuk memberi pelajaran, negeri ini sangat majemuk sangat plural. Kita tidak bisa membiarkan anak cucu kita generasi kita menggampangkan mengatakan sebuah hal yang menyakiti saudara saudaranya di pulau seberang, daerah seberang. Apalagi di dalam rumah," katanya.

Baca Juga: Cuit Lisa Marlina Temui Tokoh Hindu, Tapi Ni Luh Djelantik Balas Begini

Ia pun berpesan kepada siapapun yang menggunakan media sosial untuk selalu bijak dalam berpendapat. Sebelum mengucapkan sesuatu harus memakai pikiran dan hati. Memiliki sikap tenggang rasa antar sesama umat bangsa dan negara.

"Agar untuk pembelajaran kedepannya kita bisa menjaga tepo seliro, menjaga hormat, menyayangi. Jadi sebelum kita memakai perkataan kita, kita memakai ini (pikiran) dulu sama ini (perasaan). Kalau pakai ini (pikiran) dan ini (perasaan) nggak akan keluar kata kata seperti itu," imbuh dia.

Kontributor : Arry Saputra

Load More