Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin
Selasa, 24 September 2019 | 18:47 WIB
Mahasiswi memunguti sampah usai demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9/2019). (Suara.com/Aziz)

SuaraJatim.id - Ada pemandangan menarik usai demo mahasiswa bertajuk Reformasi Dikorupsi jilid II berakhir, Selasa sore (24/9/2019). Dua mahasiswi tampak sibuk memunguti sampah di depan gedung DPRD Kota Malang.

Mereka adalah Eslina dan Aulia, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Brawijaya. Bermodalkan tas kresek warna hitam, mereka memunguti berbagai sampah yang mengotori Jalan Tugu Kota Malang tersebut. Mulai sampah minuman kemasan plastik hingga bekas poster demontrasi yang telah rusak.

Eslina mengaku mulai unjuk rasa hari pertama, Senin 23 September lalu, juga memunguti sampah usai aksi bubar. Alasannya ikut bersih-bersih karena tidak ingin fasilitas publik kotor.

"Sebagai generasi muda harus peduli lingkungan, ini kan sampah kita semua, kenapa enggak (dibersihkan sendiri)," kata dia sembari tersenyum.

Baca Juga: Mendagri Sindir Kompleks Pemda Papua Berdiri di Tanah Freeport

Selain itu, Ia dan rekannya merasa iba dengan petugas kebersihan alias pasukan kuning yang sedang bekerja membersihkan sampah.

"Daripada kecapekan juga bapaknya (petugas kebersihan), ya ikut membantu pekerjaannya," imbuhnya.

Tentang aksi unjuk rasa yang sempat diwarnai kericuhan dengan aparat kepolisian, Ia mengaku ikut prihatin. Namun Ia tetap menyatakan sikap senada dengan ribuan mahasiswa Malang Raya yang turun ke jalan, menolak beragam aturan pemerintah yang bermasalah.

"Ya kita ke sini (DPRD Kota Malang) menolak ( tentang pengesahan RUU KPK, RKUHP, RUU PKS dan isu lainnya)," ujarnya.

Kontributor: Aziz Ramadani

Baca Juga: Bentrok Seusai Magrib, Mahasiswa Dihujani Gas Air Mata di Belakang DPR

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More