SuaraJatim.id - Sehari setelah polisi memasang spanduk peringatan rawan kebakaran di kawasan hutan jati di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, terjadi kebakaran hutan di lokasi yang tidak jauh dari pemasangan sejumlah spanduk tersebut, Selasa (24/9/2019).
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di pinggir jalan alternatif yang menghubungkan Kota Blitar dan Kediri di Desa Maliran, Blitar. Tumpukan daun dan ranting jati kering di lahan hutan tersebut cepat membuat kobaran api meluas.
Sekitar pukul 11.30 WIB, puluhan anggota polisi, TNI dan warga tiba di lokasi kebakaran dan berusaha memadamkan api menggunakan kayu dan ranting-ranting pohon. Sebelum akhirnya petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi, upaya pemadaman dilakukan hanya dengan memukul-mukul titik api menggunakan batang kayu dan ranting pohon.
"Kami mendapat laporan sekitar pukul 11.30 WIB. Kami langsung ke lokasi," ujar Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto di lokasi kebakaran.
Baca Juga: Riau dan Palembang Hujan, Asap Kebakaran Hutan Diklaim Berkurang
Tiga unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi. Petugas pemadam melakukan pembasahan di lahan yang terbakar. Sebagian petugas menyisir lokasi untuk mengantisipasi agar api tidak meluas.
Sekitar 1,5 jam kemudian api berhasil dipadamkan.
"Area yang terbakar sekitar 3 hektar," ujar seorang petugas pemadam kebakaran.
Sony mengatakan bahwa sebelumnya pihak Polsek Ponggok memasang sejumlah spanduk berisi larangan membakar daun kering ataupun membuang puntung rokok di kawasan hutan jati.
Kabag Ops Polres Blitar Kota M Hari Sutrisno, saat berada di lokasi kebakaran mengatakan pihaknya menerjunkan satu kompi atau sekitar 100 personel untuk memadamkan api di lokasi.
Baca Juga: BMKG: Ada Potensi Hujan di Daerah Terdampak Kebakaran Hutan
"Ada enam titik api yang membakar lahan di lokasi. Luas lahan yang terbakar sekitar 3 hektare," ujar Hari.
Untuk penyebab kebakaran, kata Hari, masih dalam proses penyelidikan. Menurutnya, polisi sudah memasang spanduk larangan dan sosialisasi ke masyarakat terkait kebakaran hutan dan lahan.
"Spanduk larangan itu tidak hanya kami pasang di Maliran saja, tapi juga di beberapa titik lain di kawasan hutan di wilayah kami," katanya.
Kontributor : Agus H
Berita Terkait
-
Riau dan Palembang Hujan, Asap Kebakaran Hutan Diklaim Berkurang
-
BMKG: Ada Potensi Hujan di Daerah Terdampak Kebakaran Hutan
-
Atasi Kebakaran Hutan, Wiranto: Kita Doakan Supaya Hujan Terus
-
BNPB: Petugas Karhutla Kena ISPA karena Tak Gunakan Alat Sesuai Standar
-
Ketimbang Korporasi, Pemprov Jambi Salahkan Warga soal Kebakaran Hutan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Jangan Kedip! 5 Link Saldo DANA Kaget Total Rp549.000 Siap Disambar, Rebutan Sekarang Juga!
-
7 Mitos Ayam Cemani yang Bikin Merinding: Dari Enteng Jodoh Hingga Tumbal Nyawa!
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional
-
7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam