Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Kamis, 26 September 2019 | 10:52 WIB
Ratusan Polwan Asmaul Husnah berhijab putih sudah dikerahkan jelan demo Surabaya Menggugat yang akan dihadiri ribuan mahasiswa di Kantor DPRD Jawa Timur. (Suara.com/Arry Saputra).

SuaraJatim.id - Jelang aksi 'Surabaya Menggugat' yang akan dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat di Gedung Kantor DPRD Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). Aparat keamanan telah disiapkan sebanyak 2700 personel di lokasi.

Pantauan di lokasi, pasukan Polwan Asmaul Husna berhijab putih diturunkan kembali berjejer. Posisi kawat berduri kali ini lebih luas memenuhi jalanan karena perkiraan massa yang cukup banyak.

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, sebanyak 2700 personel yang disiagakan dalam aksi kali ini berasal dari gabungan TNI Polri dan sisanya Polwan sebanyak 300 personel.

Ratusan Polwan Asmaul Husnah berhijab putih sudah dikerahkan jelan demo Surabaya Menggugat yang akan dihadiri ribuan mahasiswa di Kantor DPRD Jawa Timur. (Suara.com/Arry Saputra).

"Polwan dua kompi kami turunkan yakni sebanyak 300 personel. Bisa kita lihat di belakang mereka mengamankan dengan tampilan seperti ini agamis dan religius," kata Luki saat ditemui di lokasi.

Baca Juga: 570 Anak STM Dijemput Ortu di Polda: Emak Tunggu di Parkiran, Cepat Pulang!

Luki mengatakan, aparat keamanan dengan senantiasa akan menerima para massa baik dari elemen mahasiswa maupun masyarakat sipil yang akan menyuarakan aspirasinya untuk DPR. Aksi akan di kawal hingga selesai.

"Kami di sini TNI-Polri akan mengawal jalannya unjuk rasa dan hari ini kita akan menyapa sahabat sahabat kami, adik-adik keluarga yang akan melaksanakan demo di depan DPR. Kami akan kawal ada TNI Polri ada Polwan yang akan menyambut para pendemo," ujarnya.

Ratusan Polwan Asmaul Husnah berhijab putih sudah dikerahkan jelan demo Surabaya Menggugat yang akan dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat di Gedung Kantor DPRD Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). (Suara.com/Arry Saputra).

Luki menyebut, dalam pengamanan kali ini pihaknya hanya menyiapkan senjata laras licin dan gas air mata. Namun, penggunaan kedua senjata tersbut kata Luki, digunakan atas perintah apabila memang diperlukan atau terjadi chaos yang cukup besar.

"Tidak ada peluru karet ya, tadi kami sudah periksa, tidak ada peluru hampa. Adanya senjata laras licin dan gas air mata, itu pun nanti atas perintah, atas perintah semuanya," sebut Luki.

Luki berharap aksi kali ini bisa berjalan dengan tertib dan kondusif. Menurutnya di Jawa Timur merupakan wilayah agamis dan religius. Lantunan ayat-ayat dan sholawat terus dikumandangkan di sini.

Baca Juga: Ditinggal Rekannya saat STM Bentrok, Pemuda Pingsan Diangkut Polisi

"Saya yakin dengan lantunan ayat-ayat suci Asmaul Husna ini akan mendinginkan suasana. Saya kira masyarakat tahu harus seperti apa dan bisa aksi dengan damai," tuturnya.

Load More