Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Minggu, 29 September 2019 | 23:13 WIB
IMM Surabaya tabur bunga di Monumen Perjuangan Polri, sebagai bentuk duka cita atas tewasnya dua mahasiswa di Kendari. (Dok. Suara.com/Arry Saputra)

SuaraJatim.id - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Surabaya menggelar aksi solidaritas dan malam berkabung di depan Monumen Perjuangan Polri di Jalan Polisi Istimewa Surabaya, Minggu (29/9/2019) malam.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya mahasiswa Kendari yaitu Randi dan Yusuf yang tewas usai mengikuti aksi demonstrasi menolak sejumlah RUU kontroversial.

Dalam aksi ini para mahasiswa meletakkan dan menyebarkan bunga mawar di sekitar monumen, yang disertai lilin harapan. Mereka mengadakan orasi berduka, musikalisasi puisi, dan teatrikal yang mengecam penembakan kepada mahasiswa.

Korlap aksi, Syarifudin, mengatakan aksi ini sengaja di lakukan di Monumen Perjuangan Polri sebagai simbol bahwa polisi adalah pengayom bagi masyarakat.

Baca Juga: Rumah Dosen IPB, Tersangka Perancang Demo Rusuh Digaris Polisi

"Polri ini sebagai simbol bahwa polisi adalah pengayom, pelindung, masyarakat. Polisi adalah sahabat masyarakat, jangan sampai jadi musuh masyarakat," ucapnya kepada wartawan.

Syarifudin menyebut bahwa aksi solidaritas ini dilakukan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap mahasiswa Kendari yang tewas.

"Kami meminta kepolisian dengan segera menangkap pelaku penembakan kawan-kawan aktivis di Sulawesi Tenggara terutama Randi yang merupakan bagian dari kawan-kawan IMM," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengutuk keras tindakan represi aparat kepolisian kepada aktivis maupun jurnalis yang akhir-akhir ini viral di media sosial.

"Banyak aparat yang melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa maupun masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi, bahkan media sempat jadi sorotan dan korban kekerasan,"lanjutnya.

Baca Juga: Soroti Kekerasan Oknum Terhadap Jurnalis, AJI: Polisi Musuh Kebebasan Pers

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dengan kondisi bangsa saat ini, apabila tuntutan mereka tak dipenuhi akan turun ke jalan dengan massa yang cukup banyak menuntut Kapolri untuk lebih tegas.

"Jangan sampai ada tindakan represif lagi. Kita mengutamakan tindakan persuasif yang mengayoni masyarakat. Kami akan turun ke jalan, Insyaallah dengan massa berjumlah sampai 2 ribu apabila tak dipenuhi tuntutan kami," kata dia.

Kontributor : Arry Saputra

Load More