SuaraJatim.id - Seorang santri dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia setelah tersengat aliran listrik.
Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi mengatakan, kejadian itu berawal saat korban, AM (13) membantu kerja bakti di pekarangan bagian belakang pondok pesantren, pada Selasa (5/11) malam.
"Saat ada rekan Muhamad Maulana yang sedang menaruh kabel yang digunakan untuk menyalakan lampu guna penerangan dalam kegiatan kerja bakti di pekarangan bagian belakang pondok pesantren. Kemudian korban bermaksud akan membantu dengan menancapkan ke stop kontak yang ada di dapur pondok," kata Didik sebagaimana dilansir Antara di Blitar, Rabu (6/11/2019).
Saat hendak menancapkan tersebut, korban terkejut sambil berkata "Ya Allah kesetrum". Setelah korban berteriak demikian, yang bersangkutan terjatuh telentang.
Mengetahui kejadian itu, rekan-rekan korban juga langsung menolongnya dan mencari bantuan. Yang bersangkutan juga dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, namun nyawanya tidak dapat tertolong. Ia meninggal dunia.
Keluarga yang mendengar kabar tersebut juga panik. Mereka langsung menuju ke Puskesmas guna mengetahui langsung kondisi anak tersebut. Mereka bersedih, sebab yang bersangkutan meninggal dunia.
Namun, lanjut Bripka Didik keluarga menolak untuk dilakukan autopsi pada yang bersangkutan. Mereka menerima dengan ikhlas kejadian tersebut dan menilai bahwa hal itu merupakan musibah.
Keluarga juga sudah memberikan pernyataan secara resmi bahwa menolak untuk dilakukan autopsi. Setelah jenazah dirawat di Puskesmas, keluarga lalu mengambilnya dan memakamkan di tempat pemakaman yang ada di desa mereka yakni Desa/Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
Polisi juga mengimbau agar warga berhati-hati terutama jika berhubungan dengan aliran listrik dengan tetap memastikan bahwa aliran listrik itu aman. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terkena aliran listrik. Setiap kali hendak berdekatan dengan aliran listrik harus dipastikan tangan dalam kondisi kering atau tidak basah serta jika hendak memperbaiki aliran listrik juga harus dipastikan keamaannya.
Baca Juga: Dua Santri di Magelang Tewas Saat akan Bersihkan Sumur Ponpes
Berita Terkait
-
Akhir Cerita Pembunuh Mayat Dalam Koper, Divonis 14 Tahun Penjara
-
Jasad Wanita Bawa Sekarung Uang Diduga Tewas karena Kelaparan
-
Membusuk di Hutan, Mayat Wanita Bawa Sekarung Uang Bikin Geger
-
Mayat Perempuan Membawa Gulungan Uang Ditemukan Membusuk di Hutan
-
Kuli Bangunan di Bogor Tewas Kesetrum saat Pasang Instalasi Listrik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pengamat Unej: Alarm Pasar Finansial Usai Sri Mulyani Dicopot, Tugas Berat Menkeu Purbaya Sadewa
-
Viral PHK Massal Gudang Garam, Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya: Itu Pensiun Dini
-
Alfredo Vera: Tim Sudah Analisis Kekuatan dan Kelemahan Bhayangkara FC
-
Sambut Haornas ke-42, Gubernur Khofifah Serukan Semangat Persatuan dan Junjung Sportivitas
-
Efek Sri Mulyani Bikin IHSG Anjlok 1,28 Persen, Kadin Jatim: Kepercayaan Investor Harus Dijaga!