Sebab susahnya mengakses kesemua itu adalah, kuatnya prasangka buruk tentang mazhab Islam Syiah.
Susah dapat sekolah
Ketika tiba di Sidoarjo enam tahun lalu, banyak anak-anak Sampang yang ditolak sekolah di Jemundo lantaran mereka khawatir anak-anak bakal menyebarkan mazhab Islam Syiah.
Butuh tiga tahun bagi Tajul Muluk untuk meyakinkan pihak sekolah, agar 40 anak Sampang itu mendapatkan hak nya atas pendidikan.
Baca Juga: Ahlulbait Indonesia Tegaskan Muslim Syiah di Indonesia Bukan Kaum Minoritas
“Tahun 2016 mereka baru bisa bersekolah, setelah pindah ke sini tahun 2013, awal masuk ada yang dapat diskriminasi, tapi tidak berlangsung lama,”, lanjutnya.
Selain mendapatkan pendidikan formal, anak Sampang juga mengalami kesulitan saat hendak mengurus kartu identitas anak, serta administrasi lain seperti kartu kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Beragam pengakuan administrasi kependudukan itu baru didapatkan setelah tiga tahun tinggal di Jemundo.
"Sekarang syukur pemerintah sudah mulai memikirkan. Awalnya kami betul-betul dilepas. Tahun 2012 hingga 2015, pemerintah termakan isu ini itu, sampai mengirim intel kesini, mengorek informasi, ternyata tidak sesuai dengan realita yang ada," ujarnya sambil mendengar kicauan burung dalam sangkar di halaman rusun.
Ia bersyukur, anak-anak bisa bersekolah, dan beberapa orang tua perlahan mendapatkan pekerjaan, seperti mengupas kelapa tak jauh dari rumah susun.
Baca Juga: Ngaku Bertemu Allah SWT, Yahya Bikin Pengajian di Makam Syiah Kuala
Meskipun upah mereka tak banyak dan sudah terbiasa dengan kondisi ini, harapan Tajul Muluk dan 348 warga ingin bisa dipulangkan. Baginya, relokasi tidak menyelesaikan masalah dan pulang adalah keinginan terbesar mereka.
Berita Terkait
-
Dari Benteng Kristen Menjadi Pusat Islam: Kisah Transformasi Suriah
-
Sejarah Tercipta, Iran Angkat Gubernur Sunni Pertama Sejak Revolusi Islam
-
Permainan Kotor di Timur Tengah, Serangan Cyber Mematikan Hancurkan Komunikasi Hizbullah
-
Mengulik Asal Usul Hamas, Apakah Syiah? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Iran Mendadak Telepon Taliban: Saudaraku Mari Kita Bebaskan Palestina dan Al Aqsa
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran