
SuaraJatim.id - Viral video kolaborasi kesenian bernafaskan keagamaan antara Hadroh Assyuban dengan paduan suara Gereja Kristus Raja Surabaya sempat menghangat di media sosial (medsos).
Berbagai tanggapan, baik positif dan negatif dari warganet di media sosial Twitter, direspon pimpinan Hadroh Nurcholis. Menurutnya, momen kolaborasi tersebut merupakan bentuk dialog toleransi antarumat beragama.
"Memang yang namanya toleransi itukan sering digaungkan. Kalau prinsip kami adalah selain didialogkan juga dilakukan," ujar Nurcholis kepada Suara.com pada Selasa (3/12/2019
Lebih jauh, ia mengemukakan tujuan kolaborasi tersebut bertujuan untuk menangkal intoleransi dan ekstrimisme yang makin hari menggeliat di dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Bikin Adem, Grup Rebana Kolaborasi dengan Paduan Suara Gereja di Surabaya
"Dan yang paling utama adalah mbelondorkan sekat di masyarakat, terutama di kalangan muda. Makanya kami kolaborasi lewat namanya budaya, kesenian. Kebetulan kami punya rebana itu, nah teman-teman paduan suara itu punya orgen dan paduan suara. Seandainya teman-teman Paroki bisa Hadroh, ya kami tidak kolaborasi."
Selain alasan kolaborasi dan toleransi kehidupan beragama, Nurcholis juga membawa misi khusus dalam acara tersebut.
"Di gereja (Kristus Raja) sekali ini aja. Kan kami juga alami begini, biar teman-teman Paroki tidak Islamphobia. Jadi selama ini nama teroris mesti Islam. Padahal enggak, kami ini (membawa) pesan damai," katanya.
Sementara, Romo Agustinus Dodik, dari Gereja Kristus Raja Surabaya, mengatakan kolaborasi tersebut memang dikhususkan untuk merayakan paroki tersebut.
"Kami sudah bersaudara dengan Pak Ustaz Nurcholis, sering bersama. Terus ada ide kolaborasi musik begitu. Nah kolaborasi itu dipakai saat ulang tahun, sebelum mulai ibadah kami pakai kolaborasi itu," ujarnya.
Baca Juga: Curahan Hati Keluarga Gultom Usai Gelar Kebaktian di Depan Masjid
Ia juga menjelaskan, kedekatannya dengan Nurcholis digambarkan dari kerjasama keduanya.
"Itu ide kami berdua. Untuk kolaborasi dan juga persaudaraan. Maksudnya kolaborasi persaudaraan," katanya.
Senada dengan Nurcholis, Dodik mengemukakan kolaborasi tersebut sekaligus membuktikan bahwa semua umat bisa hidup berdampingan, meski berbeda agama.
"Kolaborasi ini wujud toleransi. Enggak tahu kok tiba-tiba jadi ada pro dan kontra di beberapa masyarakat," katanya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Paus Leo XIV: Paus Amerika Pertama dan Harapan Baru Vatikan
-
Sejarah Terukir! Kardinal Prevost Jadi Paus Pertama dari Amerika Utara
-
Kenapa Paus Baru Pakai Nama Pope Leo XIV?
-
Bersatu Hadapi Era Digital: Kuncinya Ada di Kolaborasi Lintas Sektor
-
Jelang Waisak 2025: Kisah 36 Biksu Lintas Negara Menuju Candi Borobudur
Terpopuler
- BREAKING NEWS: Mahasiswa PPDGS FKG Unhas Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Kontrakan
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- PSSI Pertimbangkan Tambah Pemain Keturunan Buntut Kasus Kevin Diks dan Dean James
- Breaking News! Laga Timnas Indonesia vs China Tak Tayang di TV
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
GoTo Malu-malu Dilamar Grab, Mahar Sampai Rp115 Triliun?
-
Prediksi Negara Tetangga: Timnas Indonesia Dikalahkan China
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025, Penunjang Belajar hingga Urusan Kerja
-
Dear PSSI Masalah Wasit Lagi Nih! Persib Kirim Surat Protes Keras
-
7 Rekomendasi HP Motorola 2025 Harga Mulai Rp2 Juta: Kamera 50 MP, RAM Besar
Terkini
-
Jasad Siswa SMK Mojokerto Ditemukan di Sungai Brantas, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan
-
Daftar 5 Link DANA Kaget Terbaru Pekan Kedua Mei 2025, Akhir Pekan Full Senyum
-
Patok Tanpa Izin, Pengadilan dan BPN Turun Ukur Ulang Lahan Perusahaan di Lamongan
-
Lari Sambil Curhat ke DPRD Jatim, Aspirasi Run 2025 Buka Jalan Warga Bertemu Wakil Rakyat
-
Klaim Dapat 93 Persen Dukungan, Ali Mufthi Percaya Diri Maju Ketua Golkar Jatim