Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Jum'at, 06 Desember 2019 | 15:03 WIB
Ilustrasi

SuaraJatim.id - RP, gadis yang masih berusia 17 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di kamar indekos, Denpasar Bali.

Belakangan, penyidik Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat berhasil menangkap Prasetyo alias PAP, lelaki berusia 21 tahun yang membunuh RP.

Lelaki asal Wates, Jawa Timur, itu mengakui kepada polisi, menikam RP memakai gunting karena kebingungan tak memunyai cukup uang untuk membayar jasa pelayanan di atas ranjang.

Wakapolresta Denpasar Ajun Komisaris Besar I Wayan Jiartana mengatakan, Prasetyo mengakui mengenal RP melalui aplikasi Michat.

Baca Juga: Ogah Bayar Sesuai Tarif, Aji Membabi Buta Tusuk PSK Belia Pakai Gunting

Saat berkenalan, kata Prasetyo, RP minta dibayar Rp 600.000 untuk sekali kencan. Tarif itu disetujui oleh tersangka.

Padahal, Prasetyo mengakui dirinya hanya memunyai Rp 200 ribu hasil kerja sebagai buruh bangunan. Tapi karena hasrat berahi sudah di ubun-ubun, ia berani berbohong.

”Jadi, sewaktu bertemu, pelaku hanya membawa uang Rp 200 ribu,” kata Jiartana seperti diberitakan Beritabali.com—jaringan Suara.com, Jumat (6/12/2019).

Prasetyo datang sekitar pukul 16.00 WITA di kamar nomor 214 penginapan atau kos  korban di Kara Residence Jalan Marlboro XXI nomor 5, Denpasar Barat.

Selesai berhubungan badan, korban yang hanya lulusan SMP asal Jakarta ini meminta bayaran yang sudah disepakati.

Baca Juga: Rekrut ABG jadi PSK, Mucikari Pijat Plus-plus Gunung Sindur Dicokok Polisi

Tapi pelaku yang indekos di Gang Tikus nomor 4 Padangsambian, Denpasar, kebingungan. Ia kemudian mengambil gunting dari saku celana dan menusuk perut, tangan dan leher korban.

”Tangan korban terluka karena melakukan perlawanan dan satu pegangan gunting juga patah,” bebernya.

Soal gunting, tersangka yang diperiksa Polisi mengaku gunting itu biasanya dipakai bekerja dan sering dibawa-bawa.

Load More