Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 08 Desember 2019 | 16:02 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam proyek pembangunan Museum HAM Munir di Kota Malang, Minggu (8/12/2019). [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraJatim.id - Pembangunan Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di Kota Batu Jawa Timur yang ditandai peletakan batu pertama mulai digarap 2020 mendatang. Museum yang diklaim baru kali pertama di Asia Tenggara itu, diharapkan mampu memberikan pencerahan pentingnya berkemanusiaan.

Hal ini terungkap pada momentum peletakan batu pertama proyek Museum HAM Munir di Kota Batu Jawa Timur, Minggu (8/12/2019) yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun almarhum Munir Said Thalib, Aktivitas HAM.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, dengan berdirinya Museum HAM Munir ini merupakan kebersamaan membangun prinsip hak asasi manusia serta membangun pembelajaran, literasi dan edukasi yang masif sebagai upaya memanggil memori untuk universalisme berkemanusiaan.

"Sehingga semua orang mendapatkan pencerahan kualitatif pembangunan berkeadilan. Membangun kasih dan saling melindungi adalah prinsip universal yang harus diseminasi-kan," kata Khofifah.

Baca Juga: Peringati 15 Tahun Kasus Munir, Potret Motor Ini Sedot Perhatian Warganet

Ketua Komnas HAM Taufan Damanik menambahkan, peletakan batu pertama ini menandai tekad perjuangan HAM dan pengambil kebijakan untuk terus mengupayakan penegakan hukum dan HAM di Indonesia.

"Khususnya bagi korban dan pelanggaran HAM. Gagasan pendirian Museum ini adalah tonggak pembelajaran tentang HAM," ujarnya.

Sementara itu, Pengurus Yayasan Omah Munir Andi Achdian mengapresiasi dukungan positif dari Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Batu, Komnas HAM serta dukungan banyak pihak untuk mendukung berdirinya Museum HAM Munir.

"Harapannya, museum ini bukan saja menjadi tempat yang menyimpan koleksi dari berbagai artefak yang mengingatkan generasi muda Indonesia terhadap perjalanan sejarah HAM di Indonesia, tetapi juga menjadi sebuah pusat pembelajaran bagi generasi muda Indonesia mempelajari nilai-nilai penting HAM untuk membangun Indonesia masa depan yang berkeadilan dan menghormati hak-hak asasi warganya," ujarnya.

Dukungan positif dari Pemprov Jawa Timur yang dipimpin oleh pemimpin perempuan ini adalah salah satu bukti komitmen kenerpihakan bagi isu HAM.

Baca Juga: Menolak Lupa, LBH Surabaya Sindir Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Munir

"Dukungan ini harus menjadi contoh baik bagi pemerintah daerah lain di Indonesia dalam mengupayakan pemenuhan HAM bagi warganya," imbuhnya.

Perlu diketahui, Museum Omah Munir pertama kali berdiri pada tahun 2013 atas prakarsa Yayasan Omah Munir. Sejak tahun 2018 pemerintah Jawa Timur berkomitmen untuk mendukung berdirinya Museum Munir.

Pemprov memberikan dana untuk membangun museum, sementara Pemkot Malang memberikan tanah untuk pembangunan museum ini. Yayasan Omah Munir juga membuka dukungan publik bagi pendirian museum ini.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More