Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 13 Desember 2019 | 20:53 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersiap mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (11/12). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai kinerja Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat penting. Untuk itu ia meminta adanya penambahan deputi di lembaga anti rasuah tersebut.

Ia mengatakan, penambahan deputi tersebut nantinya akan difungsikan memonitoring kinerja pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Deputi yang disarankan oleh Khofifah yakni deputi monitoring atau supervisi.

"Sekarang kan hanya ada deputi pencegahan dan penindakan. Saya menyarankan secara khusus dua deputi itu mungkin di KPK perlu biar bisa koordinasi secara langsung dengan Pemprov dan Pemkot," ujar Khofifah dalam acara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Kantor Gubernur Jatim, Jumat (13/12/2019).

Deputi yang disarankan oleh mantan menteri sosial ini akan memiliki tugas seperti Korsupgah KPK. Nantinya, dua deputi itu akan melakukan koordinasi antara Pemprov dan Pemkot untuk memberikan rekomendasi terkait pencegahan korupsi.

Baca Juga: Pantau Petahana Maju Pilkada 2020, Komisi II DPR RI Usulkan Rangkul KPK

"Menurut saya Korsupgah penting, ada koordinator, supervisi dan monitoring. Apakah itu bisa dinaikkan levelnya, jadi yang di bawah tetap sebagai perwakilan," terangnya.

Karena selama ini menurut Khofifah, Korsupgah di wilayah VI sangat membantu Pemprov Jatim dalam pencegahan korupsi. Ia pun meminta Korsupgah bisa menjadi deputi agar kinerjanya dapat meningkat.

"Adanya deputi supervisi atau monitoring kita bisa diingatkan, kalau ada yang sekiranya melenceng ya diluruskan. Mungkin kalau bisa dikomunikasikan dengan mendagri dan sebagainya," jelasnya.

Kontributor : Arry Saputra

Baca Juga: Nama 2 Mahasiswa Tewas Saat Demo di DPRD Sulteng akan Diabadikan di KPK

Load More