Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 24 Desember 2019 | 16:28 WIB
Suasana Jalan Porong di Sidoarjo yang diwacanakan bakal ditutup Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Rencana penutupan Jalan Raya Porong lama yang disebut-sebut terus mengalami penurunan tanah mendapat penolakan warga. Mereka beralasan penutupan Jalan Raya Porong secara otomatis akan membunuh perekonomian warga sekitar.

Seorang pemilik toko sepatu di Jalan Raya Porong lama, Rio (32) mengatakan musibah semburan Lumpur Lapindo pada 29 Mei 2006 lalu, sempat membunuh usaha warga. Namun pada 2010, perekonomian di kawasan Porong dan Tanggulangin mulai tumbuh kembali.

"Kalau ditanya setuju atau tidak? Saya tidak setuju. Karena akhir-akhir ini perekonomian warga sudah mulai stabil," kata Rio kepada Suara.com, Selasa (24/12/2019).

Rio menambahkan, jalan tersebut merupakan jalur transportasi penopang perekonomian warga Porong dan Tanggulangin. Lantaran itu, dia meminta pemerintah membatalkan rencananya.

Baca Juga: Jalan Raya Porong Bakal Ditutup, Pemprov Pikirkan Toko yang Masih Buka

"Jalan ini (Raya Porong) menjadi penopang perekonomian warga Porong dan Tanggulangin. Kalau ditutup mau kerja apalagi warga sini."

Untuk itu, Rio berharap, pemerintah memperbaiki saja jalan yang rusak meski sudah ada Jalan Arteri Porong. Sebab jika semua pengguna jalan diarahkan ke Arteri Porong, maka akan terjadi kemacetan.

"Bagi kami, Jalan Raya Porong Lama masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tambah Romli.

Senada dengan Rio, Warga Gedang Porong Muhammad Nasik (65) berharap pemerintah tidak lagi membuat warga sengsara dengan mematikan pendapatan warga yang sudah mulai membaik.

"Cukup Lapindo saja yang membuat sengsara. Pemerintah jangan lagi menambah beban rakyat kecil dengan cara menutup Jalan Raya Porong," katanya.

Baca Juga: Tergenang Banjir, Jalan Raya Porong Sidoarjo Ditutup

Untuk diketahui, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII berencana menutup Jalan Raya Porong secara permanen. Rencana tersebut mendapat dukungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Dinas PU Bina Marga Jatim).

Load More