Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 26 Desember 2019 | 13:43 WIB
Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) jadi moment khusus saat libur sekolah. (Suara.com/Ali)

SuaraJatim.id - Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi hari ini, Kamis (26/12/2019). Meski demikian, di Indonesia tidak semua wilayah bisa melihat kejadian unik ini secara utuh atau maksimal. Begitupun dengan wilayah Kota Surabaya.

Samsyul Maarif Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Jatim mengatakan, di Surabaya, fenomena GMC hanya terlihat 73,8 persen. Kondisi ini berbeda dengan Jakarta yang hanya kebagian 72 persen saja.

"Di sini (Surabaya) bisa dilihat 73,8 persen magnutidonya. Kondisi di Surabaya pasti berbeda dengan wilayah lain seperti Jakarta," katanya, Kamis (26/12/2019) ditemui usai Sholat Gerhana di Masjid Al Akbar Surabaya.

Lebih lanjut Samsyul Marif menjelaskan, untuk wilayah Indonesia, Gerhana Matahari Cincin hanya bisa terlihat di sebagian besar wilayah yang berada di jalur khatulistiwa, seperti Kabupaten Siak, Riau.

Baca Juga: Penampakan Gerhana Matahari Cincin 26 Desember

"Lingkaran cincin dilihat dari Surabaya hanya 73,8 persen, kebanyakan yang full bisa lihat ada di garis khatulistiwa seperti Kabupaten Siak, Riau," ujarnya.

Syamsul juga menegaskan, kondisi cuaca juga akan mempengaruhi pandangan. Jika tertutup awan atau mendung, fenomena itu tidak akan terlihat, baik menggunkan alat bantu seperti teleskop.

"Cuaca juga pengaruhi pandangan. Kalau sudah tertutup awan tidak akan bisa meliat fenomena tersebut," jelasnya.

Syamsul juga menghimbau, jika melihat GMC jangan menggunakan mata telanjang karena akan merusak mata. Untuk itu, dia menyarankan menggunakan teropong maupun alat bantu.

"Kalau ingin melihat GMC harus menggunakan alat bantu seperti teropong maupun kacamata khusu. Tidak disarankan dengan mata telanjang karena akan merusak mata," pungkasnya.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Siang Ini Terlihat Sempurna di Simeulue Aceh

Kontributor : Achmad Ali

Load More