Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Kamis, 02 Januari 2020 | 04:15 WIB
Rofi'i, perawat Puskesmas Arjasa saat melakukan pengambilan spesimen ikan tongkol di rumah korban keracunan ikan, Rabu 1 Desember 2019. [Jatimnet]

SuaraJatim.id - Sebanyak 199 orang di Jember, Jawa Timur, dilarikan ke puskesmas akibat keracunan ikan bakar jenis tongkol ketika merayakan malam tahun baru 2020.

Banyaknya korban keracunan itu membuat Dinkes Jember menetapkan status Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD KLB) keracunan makanan ikan tongkol

“Kami masih lakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari dugaan penyebab keracunan,” ujar Kepala Dinkes Jember Dyah Kusworini seperti diberitakan Jatimnet.com, Rabu (1/1/2020).

Sementara itu, Puskesmas Arjasa, yang menjadi salah satu rujukan perawatan korban keracunan telah menerima sembilan pasien. Mereka dilarikan ke puskesmas tersebut beberapa saat setelah malam pergantian tahun baru.

Baca Juga: Penjual Bubur Ungkap Kejanggalan Insiden Keracunan Massal di Pandeglang

“Mereka mengalami gejala keracunan seperti sesak napas, pusing, mual dan muntah,” tutur Rofi'i, salah satu perawat piket di Puskesmas Arjasa. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya harus dirawat inap. Usai mendapat perawatan intensif, kondisi korban keracunan sudah membaik dan bisa pulang.

Meski sudah diperbolehkan pulang, petugas medis akan mengunjungi rumah pasien lantaran gejala keracunan terjadi secara meluas.

“Kami mengambil spesimen berupa ikan tongkol yang dikonsumsi korban, untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Jember,” Rofi'i menambahkan.

Sejauh ini belum dapat dipastikan penyebab rinci keracunan massal di berbagai titik yang ada di Jember itu.

Namun dari laporan yang disampaikan Polsek Arjasa menyebutkan korban keracunan banyak membeli ikan tongkol di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger. Kawasan Selatan tersebut menjadi sentra ikan laut yang memasok Jember dan kota di sekitarnya.

Baca Juga: Diduga Gara-gara Nasi Kotak, Puluhan Santri di Karimun Keracunan Massal

Dinkes Jember juga mengimbau warga untuk lebih berhati-hati memilih ikan yang akan dikonsumsi. Secara kasat mata, ikan segar dan tidak mengandung pengawet bisa dilihat dari kondisi insang, mata, daging dan sisik serta aroma.

Ikan segar memiliki insang yang berwarna merah segar cenderung merah muda; tidak kusam kecoklatan dan tidak tertutup lendir. Bagian mata terlihat terang dan jernih. Daging juga berwarna terang, kokoh dan agak kenyal.

Jika ditekan, akan kembali ke keadaan semula. Selain itu, sisik berkilau, terang dan bersih serta tidak memudar. Aroma segar seperti air bersih atau air asin.

Load More