Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 15 Januari 2020 | 13:33 WIB
Mantan Kapolda Jatim Mahfud Arifin. [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Dari sekian nama yang mendaftar di Partai Gerindra sebagai kendaraan menuju Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2020, memunculkan 4 nama. Yakni, KH Zahrul Azhar atau akrab disapa Gus Hans, Hariyanto (Cak Har), Gamal Albinsaid dan Mahfud Arifin eks Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur.

Anwar Sadad Sekretaris DPD Jatim menjelaskan, mengerucutnya empat nama tersebut setelah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Surabaya melakukan proses verifikasi dan ditentukan melalui Rakercapsus DPC.

"Sebenarnya banyak yang mendaftar. Namun setelah dilakukan verifikasi mengerucut empat nama yakni, KH Zahrul Azhar atau akrab disapa Gus Hans, Hariyanto (Cak Har), Gamal Albinsaid dan Mahfud Arifin," terang Anwar Sadad saat dihubungi Suara.com, Rabu (15/1/2020).

Mahfud Arifin merupakan mantan Kapolda Jatim yang menjadi ketua pemenangan tim sukses Jokowi - Maruf Amin di Jawa Timur di Pilpres 2019 lalu.

Baca Juga: Tak Lagi Kebanjiran, Begini Antisipasi Banjir Ala Surabaya

Sekretaris DPD Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim itu menjelaskan, empat nama yang lolos ke DPD Gerindra adalah figur paling ideal dan paling baik atau figur yang paling diterima masyarakat Surabaya.

"Pilihan empat nama itu tentunya figur paling ideal dan paling baik atau figur yang paling diterima masyarakat Surabaya," tegasnya.

Untuk menentukan satu nama yang nantinya akan diusung Gerindra, lanjut Anwar Sadad, tentunya melalui proses di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.

"Setelah muncul satu nama, akan diusulkan kembali ke DPC," terangnya.

Namun satu nama yang diusulkan ke DPC belum tentu juga menjadi pilihan pasti. Pasalnya, kata Sadad, partai koalisi juga memiliki hak menentukan nama calon yang diusung.

Baca Juga: Giliran Keponakan Mahfud MD Mau Gantikan Wali Kota Surabaya Risma

"Gerindra sendiri kalau mengusulkan satu nama belum tentu bisa berangkat, karena sangat tergantung pada koalisi dengan partai-partai lain. Jadi gak bisa ditanya kapan karena ini sangat bergantung satu dengan yang lainnya," pungkasnya.

Load More