Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 27 Januari 2020 | 11:17 WIB
Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi (kiri), dr Darsono (seragam dr putih), dan Humas dr Soetomo, dr Pesta Parulian, saat ditemui di area isolasi pasien. (Suara.com/Dimas Angga P).

Darsono mengatakan, bahwa timnya akan memeriksa ulang kembali pasien asal Tiongkok tersebut. Setelah itu, Darsono mengatakan akan meminta bantuan Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya untuk ikut turun memeriksa pasien tersebut di laboratorium.

"Kalau swab (uji untuk mengetahui kondisi) itu paling cepat 3 hari, tapi kita juga punya suatu ide bahwa kami ada tropical disease yang punya kapasitas itu bisa mendeteksi Corona virus tersebut dan insyaallah mungkin lebih cepat dari kalau kami mengirim melalui jalur resmi, tapi kami punya dari ITD, Institut Tropical Diseases di Unair, itu bunyinya kapasitas bisa mendeteksi hal itu, dan itu kami atur, kami tetap melakukan pemeriksaan melalui jalur litbangkes juga lewat ITD. Mana yang lebih cepat nanti bisa jadi patokan kami," kata dia. 

"Masa inkubasinya boleh dikatakan bisa, jadi pasien itu punya riwayat batuk pilek sudah lama, kemudian 5 harian terakhir itu ada ulangan, kalau dimasukkan bisa, tapi ada satu tidak memenuhi, harus ada gambaran pneumonia, tapi tidak ada di pasien tersebut," katanya."

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Baca Juga: Ini Identitas 2 Orang Diduga Corona di Hasan Sadikin Bandung, 1 WNI

Load More