Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 27 Januari 2020 | 17:27 WIB
Tenaga medis di Kota Wuhan, China (AFP)

SuaraJatim.id - Sebanyak 11 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) masih terjebak terkait virus corona yang sedang mengganas di Wuhan, China.

Meski dikabarkan terisolir, kondisi belasan warga negara Indonesia itu yang menetap di asrama sekolah Central China Normal University baik-baik saja.

Bahkan mereka sempat bersenda gurau dan mengirimkan videonya pada Kontributor Suara.com di Surabaya.

Video berdurasi belasan detik ini, dikirimkan melalui pesan WhatsApp ke Suara.com, oleh Diany Luciana Aisyah, Senin (27/1/2020) sore.

Baca Juga: Tak Tahu Ada Wabah Virus Corona, Dosen UAD Siap Diperiksa Usai dari Wuhan

Ia menjelaskan, bahwa dirinya bersama dengan teman-teman lainnya, dalam keadaan baik-baik saja.

Foto yang dikirimkan oleh Diany Luciana Aisyah, saat mereka berjalan-jalan di Beijing, pada tanggal 17 Januari 2020, sebelum Wuhan di Lockdown. (sumber foto Diany Luciana Aisyah)

"Iya saya masih di Wuhan, saya dan semua warga indonesia di sini baik mas, masih menunggu evakuasi, he..he..he," ujarnya sedikit becanda.

Ia menambahkan, tidak hanya 11 mahasiswa yang berada di Wuhan. Ada sekitar 93 WNI, yang saat ini berada di Wuhan, China.

"Ada 93 WNI yang berada di Wuhan. Dari Unesa sendiri ada 11 orang yang masih berada di Wuhan," imbuhnya.

Diany mengatakan, jika saat ini sekolahnya sedang masa liburan musim dingin dan Imlek.

Baca Juga: Tak Terjangkit Corona, Kemenlu: 243 WNI di Wuhan Masih Dikarantina di China

"Ini sekarang di asrama sekolah mas, di Central China Normal University. Sedang libur, libur musim dingin dan libur Imlek," ungkapnya.

Selain itu, ia bersama 10 orang lainnya, sempat berjalan-jalan ke Beijing, sebelum Wuhan terisolir.

"Itu saya kirimkan foto wefie bersama teman-teman lainnya. Tepatnya di Beijing pada tanggal 17 Januari 2020, sebelum Wuhan di Lockdown," katanya.

Selama terisolir, mereka diminta untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan wajib mengenakan masker. 

"Kami hanya diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, memakai master, jadi kita masih bisa ke luar, dan membatasi diri, karena kami juga takut juga bakal tertular virusnya," ucapnya.

Ia pun menceritakan, jika sebenarnya dirinya sebenarnya sudah pulang pada tanggal 7 Januari 2020.

"Sebenarnya saya sudah menyelesaikan pendidikan saya di Wuhan 1 tahun," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More