SuaraJatim.id - Salah satu orangtua mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sempat meneteskan air matanya ketika mengutarakan kekhawatiran atas anaknya yang masih berada di Wuhan, China. Hal itu ia ungkapkan di hadapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (29/1/2020).
Dalam acara ini, Gubernur Khofifah sengaja mengumpulkan beberapa orangtua mahasiswa yang menjalani beasiswa di Wuhan dan Xianning, China, khususnya untuk mengetahui kondisi dan rencana evakuasi mereka.
Salah satunya, Dirhan, yang merupakan orangtua dari Diany Luciana Aisyah, mengaku khawatir dengan kondisi anaknya saat ini karena belum bisa pulang ke Indonesia. Sementara ia mendengar kasus virus Corona yang ada di Wuhan korban meninggalnya pun semakin bertambah.
"Setiap hari saya itu khawatir, tidak kuat dengan kabar yang beredar. Akses di sana juga di-lockdown semua. Nggak apa-apa saya dianggap cengeng, yang penting anak saya bisa dievakuasi dari sana," ungkapnya sambil menangis sesenggukan.
Baca Juga: Takut Virus Corona, Gubernur Jatim Minta 248 Warganya di Wuhan Dipulangkan
Diany, kata Dirhan, sedang menjalani program pertukaran pelajar selama dua semester di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, dan baru akan selesai pada Juli mendatang. Untungnya katanya, komunikasi dengan putrinya tersebut sejauh ini masih terjaga.
"Kebetulan tadi sebelum ke sini sempat komunikasi, video call juga. Tapi ibunya tadi yang ngobrol. Kalau saya, bisa nangis karena nggak kuat," ujarnya.
Menurut Dirhan, kondisi anak sulungnya itu sendiri dipastikan sehat. Namun anaknya tersebut berkeinginan bisa segera dipulangkan, agar bertemu keluarga lagi di rumah.
"Kondisinya di sana sehat, alhamdulillah baik. Kalau untuk logistik, masih ter-cover. Dia cuma pingin bisa pulang ketemu kami. Itu aja," imbuhnya.
Mendengar kekhawatiran Dirhan, Gubernur Khofifah pun menyampaikan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Informasi terbaru yang diterima menurutnya, pemerintah pusat sedang memfinalisasi proses evakuasi mahasiswa dan WNI yang ada di Wuhan dan sekitarnya.
Baca Juga: Tiga Hari Didera Hoaks Virus Corona Wuhan, Kunjungan RSUP Dr Sardjito Turun
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bu Menlu. Informasinya sekarang sedang finalisasi evakuasi, menghitung pesawat dan seterusnya. Nanti kalau sudah sampai di bandara akan ada BTS (body thermal scanner), jarak 10 meter deteksi suhu tubuh. Kalau ada 38 derajat Celcius, akan ke transit isolasi," jelas Khofifah.
Berita Terkait
-
Menteri Arifah Minta Kampus Lain Contoh UGM, Pecat Langsung Guru Besar Pelaku Pelecehan
-
Cabuli Mahasiswi, Mendiktisaintek Ungkap soal Status ASN Eks Guru Besar UGM Edy Meiyanto
-
Sesalkan Kasus Pelecehan UGM, Menteri PPPA: Tiap Kampus Harus Punya Satgas TPKS
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani