Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 31 Januari 2020 | 17:43 WIB
Abdus Salam, tersangka saat dihadirkan Polrestabes Surabaya terkait kasus pembunuhan terhadap mantan istrinya, Mardiana. (Suara.com/Arry Saputra),

SuaraJatim.id - Abdus Salam (42) mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan terhadap bekas istri sirinya, Mardiana.

Penyesalan itu didengar oleh para anak Mardiana saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (31/1/2020).

"Iya saya menyesal," ucap Abdus sambil tertunduk.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan bahwa pelaku nekat membunuh korban lantaran emosi saat adu mulut. Keduanya saat itu tengah mediasi untuk melakukan rujuk.

Baca Juga: Dikasih Babi dan Uang, Pelaku Zina Dimaafkan Usai Setubuhi Istri Orang

"Saat membicarakan hubungan keduanya untuk rujuk, mereka ini cek-cok. Pelaku yang tak tahan dengan omongan korban akhirnya emosi dan mencoba membunuhnya," kata Sudamiran. 

Karena emosi itu, pelaku langsung mengambil pisau yang ada di rumah korban. Pisau yang digunakan pelaku membunuh korban ini berupa pisau dapur bergagang biru muda.

"Setelah mengambil pisau, pelaku langsung menusuk korban di bagian perutnya sebanyak tiga kali hingga korban meninggal dunia di tempat," jelasnya.

Melihat kondisi korban yang sudah tergeletak di lantai dan berlumuran darah, korban panik dan melarikan diri ke kampung halamannya di Desa Trojun Sampang.

"Berkat kerjasama kami dengan perangkat Desa Trojun, keberadaan pelaku berhasil diketahui dan langsung menangkapknya dalam kurun waktu 9 jam dari kejadian," kata dia.

Baca Juga: Pak Haji Kepergok ML dengan Istri Orang, Bonyok Digebuki

Sebelumnya, seorang wanita bernama Mardiana (45) tewas setelah dibacok pelaku Abdus Salam yang tak lain adalah mantan suaminya.

Saat ditemukan, mayat janda beranak dua itu sudah penuh luka dan bersimbah darah di rumah indekos, Jalan Petemon Barat Nomor 1 Kelurahan Kupang Krajan Kecamatan Sawahan Surabaya, Kamis (30/1/2020) kemarin.

Sebelum terjadinya insiden pembunuhan, Abdus sempat terlibat cek-cok mulut dengan korban. Bahkan dikabarkan, keduanya sempat makan bersama.

Polisi mencokok Abdus Salam setelah melarikan diri ke rumah orang tuanya di Sampang, Madura. Penangkapan itu berlangsung sebelum 24 jam setelah mayat Mardiana ditemukan.

Kontributor : Arry Saputra

Load More