SuaraJatim.id - Ketika wabah Virus Corona mewabah di China, Akhmad Naufal yang tinggal di Kota Nanning Provinsi Guang Xi, kerap kali sering kehabisan masker.
Padahal saat wabah virus tersebut menjalar ke beberapa kota yang ada di China, kebutuhan masker menjadi penting untuk mencegah tersebarnya virus tersebut.
"Semenjak virus ini marak, masker sering habis. Alkohol juga sering habis. Karena sering kehabisan, akhirnya pihak sekolah yang menyediakan," katanya saat ditemui di rumahnya pada Jumat (31/1/2020).
Naufal, yang bersekolah di Guang Xi Overseas Chinese School, mengaku sejak pertengahan Januari di tempatnya belajar memberlakukan peraturan yang ketat.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, PT Kereta Api Bagikan Masker ke Penumpang
Peraturan tersebut, seperti tidak boleh keluar dari lingkungan sekolah, jika terpaksa keluar harus memakai masker dan juga cuci tangan setiap usai beraktivitas.
Saat ia mendengar adanya kabar penduduk Kota Nanning ada yang positif terjangkit Virus Corona, Naufal berinisiatif untuk kembali ke Indonesia. Langkah tersebut diambilnya, karena khawatir terjangkit Virus Corona.
Namun sebelum pulang, Naufal sempat bertanya ke pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China mengenai kemungkinan adanya pemulangan WNI. Namun, Naufal mendapat jawaban belum ada fasilitas pemulangan untuk warga WNI yang ada di Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Saya sempat bertanya, Tapi tidak ada pemulangan para WNI yang di sana, kayaknya di Wuhan juga belum ada pemulangan," tambahnya.
Akhirnya, dia pulang dengan biaya sendiri. Pun Naufal juga mengakui ada WNI lainnya di Kota Nanning yang pulang atas inisiatif sendiri.
Baca Juga: Cerita Warga Sumenep yang Kembali Dari China Saat Virus Corona Meneror
"Banyak yang pulang, tapi jumlahnya saya tidak tahu. Saat tanggal 27 (Januari 2020) itu, ketika mendengar bahwa di Kota Nanning banyak yang kena virus, akhirnya mereka (para WNI) menghubungi keluarganya untuk pulang dan mereka pulang saat itu juga," jelasnya.
Untuk diketahui, Akhmad Naufal, Warga Kabupaten Sumenep yang tengah menempuh pendidikan di China, akhirnya memilih pulang kampung karena khawatir terjangkit Virus Corona.
Dia tiba di kampung halamannya di Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep pada Jumat (31/1/2020) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Kepada awak media, Naufal bercerita mengenai ihwal Virus Corona yang kini menggemparkan dunia. Naufal mengungkapkan Virus Corona kali pertama menjadi perbincangan warga Negeri Tirai Bambu sejak akhir 2019 silam. Namun kala itu, dia beserta teman-temannya tidak begitu peduli dengan virus yang mematikan tersebut.
"Jadi awalnya kita tidak begitu peduli karena tidak begitu massif penyebarannya," Kata Naufal, ketika ditemui di rumahnya Jumat (31/1/2020).
Kontributor : Muhammad Madani
Berita Terkait
-
Kemenkes Siapkan Karantina untuk WNI dari Wuhan
-
Evakuasi Hari ini, Kemenlu Siapkan Psikolog untuk 234 WNI dari Wuhan
-
Cegah Virus Corona, PT Kereta Api Bagikan Masker ke Penumpang
-
Kemenkes Akan Observasi WNI yang Dipulangkan dari China, Apa Gunanya?
-
Wabah Wuhan Coronavirus, Peserta Auto Expo 2020 di India Menyusut
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Ole Romeny Cs Digembleng Keras, Manajer Ungkap Kondisi Pemain Timnas Indonesia
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 2 Jutaan Terbaik Juni 2025, Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah Seharga iPhone 15 Pro Max, Tetap Nyaman Meski Sudah Tak Zaman
-
'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Skincare BPOM Harga Terjangkau, Terbaik Bikin Kulit Glowing dan Sehat
Terkini
-
Meluruskan Niat Kurban Patungan: Pesan Bijak dari Gus Baha
-
Banyak Beri Kontribusi, BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact in Women-Led Urban Agriculture
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!