Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 31 Januari 2020 | 18:44 WIB
Akhmad Naufal, siswa kelas II Guang Xi Overseas Chinese School, saat ditemui di kampung halamannya Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih Sumenep. [Suara.com/M Madani]

SuaraJatim.id - Ketika wabah Virus Corona mewabah di China, Akhmad Naufal yang tinggal di Kota Nanning Provinsi Guang Xi, kerap kali sering kehabisan masker.

Padahal saat wabah virus tersebut menjalar ke beberapa kota yang ada di China, kebutuhan masker menjadi penting untuk mencegah tersebarnya virus tersebut.

"Semenjak virus ini marak, masker sering habis. Alkohol juga sering habis. Karena sering kehabisan, akhirnya pihak sekolah yang menyediakan," katanya saat ditemui di rumahnya pada Jumat (31/1/2020).

Naufal, yang bersekolah di Guang Xi Overseas Chinese School, mengaku sejak pertengahan Januari di tempatnya belajar memberlakukan peraturan yang ketat.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, PT Kereta Api Bagikan Masker ke Penumpang

Peraturan tersebut, seperti tidak boleh keluar dari lingkungan sekolah, jika terpaksa keluar harus memakai masker dan juga cuci tangan setiap usai beraktivitas.

Saat ia mendengar adanya kabar penduduk Kota Nanning ada yang positif terjangkit Virus Corona, Naufal berinisiatif untuk kembali ke Indonesia. Langkah tersebut diambilnya, karena khawatir terjangkit Virus Corona.

Namun sebelum pulang, Naufal sempat bertanya ke pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China mengenai kemungkinan adanya pemulangan WNI. Namun, Naufal mendapat jawaban belum ada fasilitas pemulangan untuk warga WNI yang ada di Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Saya sempat bertanya, Tapi tidak ada pemulangan para WNI yang di sana, kayaknya di Wuhan juga belum ada pemulangan," tambahnya.

Akhirnya, dia pulang dengan biaya sendiri. Pun Naufal juga mengakui ada WNI lainnya di Kota Nanning yang pulang atas inisiatif sendiri.

Baca Juga: Cerita Warga Sumenep yang Kembali Dari China Saat Virus Corona Meneror

"Banyak yang pulang, tapi jumlahnya saya tidak tahu. Saat tanggal 27 (Januari 2020) itu, ketika mendengar bahwa di Kota Nanning banyak yang kena virus, akhirnya mereka (para WNI) menghubungi keluarganya untuk pulang dan mereka pulang saat itu juga," jelasnya.

Load More