Pulang dari Bali, 1 Penumpang Malindo Air asal Autralia Positif Corona
Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, mengonfirmasi satu warganya positif terjangkit virus corona setelah mengunjungi Bali, Indonesia.
Kekinian, pemerintah Victoria sedang mencari data seluruh penumpang pesawat Malindo Air rute Denpasar – Melbourne pada penerbangan Jumat, 28 Februari 2020. Sebab, satu warga positif corona itu adalah penumpang pesawat tersebut.
Penumpang perempuan berusia 30-an tahun ini baru kembali dari Iran melalui Bali, dan pulang ke Melbourne menggunakan Malindo Air nomor penerbangan OD 177 yang mendarat di Melbourne, pukul 6 pagi.
Baca Juga: Viral Pasien Positif Corona Tak Diberitahu Kondisinya, Ini Kata Dirut RSPI
Pihak berwenang kini meminta para penumpang lainnya untuk segera menghubungi pihak otoritas untuk tindakan lebih lanjut.
Menurut kepala otoritas kesehatan Victoria, Dr Brett Sutton, setibanya di Melbourne, perempuan ini ke rumahnya dengan menggunakan mobil pribadi.
“Belakangan dia didiagnosis terinfeksi penyakit COVID-19, dan kekinian sedang dalam pemulihan dengan gejala ringan,” kata dia seperti diberitakan ABC.
Dr Sutton menegaskan, seluruh penumpang yang duduk satu hingga dua baris di kiri-kanan perempuan ini agar melakukan karantina di rumah masing-masing.
Namun, ia mengakui pihaknya tidak memiliki daftar penumpang pesawat Malindo tersebut.
Baca Juga: Tips Hidup Bersih Agar Tercegah dari Virus Corona
Pemerintah Australia, katanya, kini berusaha untuk mendapatkan daftar penumpang ini sesegera mungkin.
"Tentu saja kami berharap agar segera mendapatkan manifest penumpang jika bisa diurus segera," kata Dr Sutton.
Namun untuk berjaga-jaga, seluruh penumpang yang menggunakan penerbangan tersebut diminta menghubungi Desk COVID-19 Depkes Victoria di nomor 1800675398.
Menurut Dr Sutton, perempuan ini sudah merasakan gejala-gejala sakit ketika akan naik pesawat dari Bali.
Sabtu malam atau sehari setelah tiba di Melbourne, ia datang ke rumah sakit dan dipastikan terjangkit virus corona dipastikan, hari Minggu (1/03).
"Hanya kontak dekat dalam jangka waktu cukup lama membuat seseorang berisiko," jelas Dr Sutton.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
- Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
Terkini
-
Lantik Anggota KPID Jatim, Khofifah Ajak Wujudkan Ruang Digital yang Sehat
-
Dahsyatnya Shalawat Jibril: 4 Keutamaannya yang Menggetarkan Hati
-
Tabur Bunga di Selat Bali, Harapan Keluarga Bertarung dengan Kenyataan
-
Belum Kebagian BSU? Cuan Akhir Pekan Tetap Bisa dari Saldo DANA Kaget! Cek 3 Link Ini Sekarang!
-
5 Ciri Pemilik Ajian Pancasona dan Rawarontek, Kebal dan Tembus Dunia Ghaib