SuaraJatim.id - Massa buruh penolak Rancangan Undang-undang Cipta Kerja atau Cilaka di RUU Omnibus Law tetap berdemo di tengah wabah virus corona di Indonesia. Bahkan jumlah mereka ratusan orang.
Mereka berdemo di Bundaran DPRD Kabupaten Jember, Kamis (18/3/2020) pagi. Mereka yang berdemo mengklaim sebagai mahasiswa, pelajar, buruh dan petani. Demonstran menolak Rancangan Undang-undang sapujagat yang sedang digodok di DPR. Omnibus law dinilai banyak merugikan rakyat kecil sebab berbagai aturan dibuat tidak memihak rakyat dalam hal ini pekerja.
Dalam demo tersebut para demonstran menerapkan aturan yang harus diikuti peserta untuk mencegah penyebaran virus corona. Aturan yang ditetapkan sebagai standart kesehatan selama aksi berjalan.
"Jauh hari sebelum aksi, sudah ada himbauan untuk aksi kali ini. Ada aturan khusus yang berlaku selama aksi untuk mengantisipasi penyebaran virus," kata koordinator aksi, Alif Firdaus di lokasi.
Baca Juga: Darurat Corona, Begini Cara Maia Estianty Sambut El Rumi dari London
Himbauan yang disampaikan seperti larangan mengikuti aksi bagi mereka yang tidak fit. Baik yang demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan. Selain itu setiap peserta yang flu harus melengkapi diri dengan masker atau buff dan hand sanitizer. Namun tim medis juga menyediakan hand sanitizer bagi yang tidak membawa untuk digunakan sering selama aksi.
Peserta juga dilarang berkerumun, setiap orang harus menjaga jarak agar tidak terlibat bersentuhan fisik. Hal ini untuk mengurangi risiko menularan virus melalui sentuhan.
Demonstrasi ini tetap dilakukan meski dalam situasi kritis virus corona sebab keresahan akan rancangan Undang-Undang sapujagat yang tidak kalah menakutkan. Jika ditetapkan menjadi UU akan banyak produk hukum yang membunuh masyarakat kecil.
"Situasi memang sedang rumit. Pandemi di depan mata. Tapi RUU cikar juga diam-diam mengintai kita," kata Alif.
Meski demikian kewaspadaan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan China menjadi kewajiban masing-masing. Karenanya peserta aksi harus mengikuti aturan demi keselamatan bersama. Namun semangat demonstran menolak omnibus law lebih kuat dari ketakutan terhadap virus corona.
Baca Juga: Buruh Tunda Demo RUU Omnibus Law Cipta Kerja Gara-gara Virus Corona
"Tetap waspada, kita harus tetap sehat untuk bergerak dan melawan," tutupnya
Berita Terkait
-
Tegaskan Tanggung Jawab Revisi UU Pemilu di Pihaknya, Pimpinan Baleg DPR: Kami akan Lanjutkan
-
Dari Pecel Gudeg Sampai Prol Tape, Jelajahi 7 Kuliner Unik Khas Jember
-
Dari Jember ke Korea: Bagaimana Megawati Hangestri Ukir Sejarah di Liga Voli Korea
-
Pimpinan Pastikan RUU Pemilu Dibahas di Komisi II, Revisi ASN Tetap Jalan Terus
-
Pembelaan Dewi Perssik Usai Dinyinyiri Gegara Kasih Beras 5 Kg dan Uang Rp 10 Ribu ke Warga Jember
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Berikut Ini Kisah Sukses Bening by Helena Bersama BRI
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia