SuaraJatim.id - Orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Gresik terus mengalami peningkatan di Kabupaten Gresik. Mereka terus diawasi perkembangannya, terutama bagi pasien yang baru masuk ruang isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Saifuddin Ghozali membenarkan, status penularan Virus Corona mengalami kenaikan. Yakni, ODP yang sebelumnya hanya 6 orang kini menjadi 14 orang. Kemudian pasien PDP yang sebelumnya hanya 2 orang menjadi 3 orang.
“Pengawasan terus dilakukan, khususnya pada pasien PDP. Sebab, dari tiga pasien tersebut dalam status yang berbeda," ungkapnya kepada awak media.
Ghozali menyebutkan untuk status ODP semua pasien dipastikan masih sehat. Mereka dipantau karena datang dari luar negeri, maupun luar daerah. Namun pasien ODP tidak dilakukan isolasi khusus, mereka dianjurkan tidak keluar di rumah sebelum 14 hari.
Sedangkan untuk pasien PDP sendiri status pasien berbeda-beda. Ghozali menyebutkan satu orang dinyatakan sembuh, satu lagi hasil labnya negatif. Tapi masih dilakukan pemantauan. Namun pasien PDP yang terakhir menjadi perhatian serius oleh tim medis, sebab baru dua hari yang lalu masuk ruang isolasi.
"Dari tiga pasien tersebut, memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dan kontak langsung kepada suspect korona," katanya.
Sementara itu Kepala Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid- 19 Gresik Nadlif mengaku, sudah melakukan antisipasi terkait persebaran Virus Corona. Antara lain, dengan meningkatkan pelayanan di semua RS daerah maupun swasta. Yaitu dengan menyiapkan ruang isolasi bagi pasien yang dicurigai memiliki keluhan seperti penderita Virus Corona.
"Di RS Ibnu Sina sudah ada empat, dengan spesifikasi kelas N untuk tekanan negatif,” jelas Nadlif.
Adapun Pemkab Gresik juga mengalami kendala dalam melakukan pencegan virus corona. Utamanya terkait keterbatasan alat cairan desinfektan. Menurut Nadlif, stok penyemprotan disinfektan stoknya menipis, hanya cukup untuk dua pekan saja.
Baca Juga: Dinkes Bantul Sebut PDP yang Meninggal Mulanya Didiagnosis Sepsis
"Yang menjadi persoalan keberadaan cairan desinfektan itu. Karena seluruh daerah pasti mencari untuk memenuhi kebutuhan desinfektan di wilayah masing-masing," katanya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Dinkes Bantul Sebut PDP yang Meninggal Mulanya Didiagnosis Sepsis
-
Salah Saat Sebut Data Corona, Khofifah: Yang Benar ODP 91 dan PDP 36 Orang
-
BREAKING NEWS: Satu PDP COVID-19 di Kabupaten Bantul Meninggal Dunia
-
Rawat 15 Pasien COVID-19, RSPI Sulianti Saroso: 9 Orang Positif dan 6 PDP
-
Ruangan Terbatas, PDP Corona di RS Persahabatan Masih Dirawat di IGD
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tragis! Ibu di Blitar Tewas Tertabrak Kereta Api, Diduga Abaikan Peringatan
-
Terbukti! Dapat Saldo DANA Gratis Langsung Cair! Cek 3 Link Kaget Hari Ini
-
Jembatan Kutorejo Nganjuk Siap Dibuka! Kapan Warga Bisa Melintas?
-
Rejeki Nempel! Cek 5 Link ShopeePay Gratis Akhir Pekan Ini, Siapa Cepat Dia Dapat
-
BRI dan UMKM Desa Wujudkan Ekonomi Inklusif Lewat Desa BRILiaN