Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 26 Maret 2020 | 19:59 WIB
Wabup Sidoarjo turun tangan makamkan jenazah pasien corona. (Facebook/Nur Ahmad Syaifuddin)

SuaraJatim.id - Video Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin ikut menguburkan jenazah positif virus corona viral. Dia memimpin prosesi pemakaman pasien positif corona.

Wabup mengakui jika dalam pemakaman itu, hanya dilaksanakan 5 orang yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Di antaranya dirinya, tim Dinkes dan tiga orang penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Delta Praloyo, Desa Gebang Kec. Sidoarjo.

Dalam video yang berdurasi 2 menit 47 detik itu, Cak Nur terlihat menggunakan APD lengkap bersama empat orang lainnya. Dikonfirmasi soal aksi heroik Wabup Sidoarjo, mengaku saat itu kondisinya sulit mencari tukang gali kubur.

Alasannya, rata-rata para penggali kubur ketakutan. Bahkan ada yang mau menggalikan saja, akan tetapi tak ikut prosesi pemakamannya.

Baca Juga: Waspadai Penyebaran Virus Corona, Pemain Bhayangkara Jalani Tes Kesehatan

“Tapi, alhamdulillah mereka (para penggali kubur) mau menggali dan menguburkan setelah saya bujuk. Yang jelas pemakaman itu seusai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan penderita Covid-19,” katanya di Sidoarjo Kamis (26/3/2020).

Cak Nur memaparkan dalam pemakaman itu dikuti lima orang. Selain dirinya ada dr Atok Ilah (Dinkes) serta tiga warga tukang gali kubur.

Agar kasus ini tidak terulang, ia mengaku bakal melibatkan Satgas untuk menangani pemakaman jenazah warga terkonfirmasi positif virus corona.

Seharusnya, sambung dia, ada Satgas untuk menangani persoalan pemakaman warga yang terpapar Covid-19 ini. Dia sudah konfirmasi Dinkes Surabaya untuk pemakaman karena jenazah korban adalah warga Surabaya tinggal di Sidoarjo.

“Karena jenazah korban Corona harus dimakamkan dalam waktu 4 jam, maka kita makamkan selekasnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Fatwa MUI untuk Tenaga Medis Corona: Boleh Salat Dalam Kondisi Tak Suci

Cak Nur juga meminta warga Sidoarjo untuk tidak boleh ketakutan secara berlebihan. Selain itu juga tidak boleh terlalu berani.

“Kami minta warga tetap tenang dan tinggal di rumah saja. Yang penting semua harus proporsional dan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan,” anjur dia.

Load More