SuaraJatim.id - Kepulauan Bawean masih menjadi perhatian lebih dalam pencegahan persebaran virus corona atau covid-19. Bawean merupakan wilayah Kabupaten Gresik yang banyak warga eks TKI.
Penetapan zona merah untuk Kabupaten Gresik diputuskan oleh Provinsi Jatim setelah warga setempat ada yang positif terjangkit virus corona. Pengurangan jadwal kapal itu dari 3 kali berlayar menjadi 2 kali berlayar dalam sepekan.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Gresik Muhammad Amri mengatakan pengurangan keberangkatan itu mulai dilaksanakan pada pekan ini. Pihaknya juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan semua perushaan kapal yang beroperasi di perairan Bawean - Gresik. Hasilnya semuanya sepakat.
"Pengurangan jadwal ini dimaksudkan untuk melakukan pencegahan virus corona. Ditambah banyak warga Bawean yang bekerja sebagai TKI, jadi kewaspadaan harus ditingkatkan," ungkap Amri saat dihubungi SuaraJatim.id, Jumat (27/3/2020).
Baca Juga: Profesor Nidom Klaim 2 Pekan Lagi Selesaikan Obat Virus Corona Covid-19
Adapun sesuai hasil rapat pengurangan jadwal Bawean - Gresik. Yakni, KM Express Bahari berangkat dari Gresik ke Bawean hari Kamis dan Minggu. Kemudian berangkat dari Bawean ke Gresik hari Senin dan Sabtu.
Sedangkan untuk KM Natuna Express berangkat dari Gresik ke Bawean hari Rabu dan Sabtu, sebaliknya berangkat dari Bawean ke Gresik hari Kamis dan Minggu.
"Kapal cepat hanya melayani jam pemberangkatan pagi saja, yakni pada pukul 09.00," jelasnya.
Tidak hanya itu untuk melakukan pencegahan virus, pihaknya juga mendirikan pos pantau di daerah pelabuhan. Hal itu digunkaan untuk memeriksa kesehatan calon penumpang dengan cara mengukur suhu tubuh. Jika kedapatan ada calon penumpang memiliki suhu tinggi akan dikakukan tindak lanjut.
"Petugas medis juga melakukan rutin melakukan penyemprotan disinfektan, supaya kuman-kuman yang nempel bisa hilang dan tidak tertular ke manusia," katanya.
Baca Juga: Curhat Petugas Apotek yang Kerap Dicaci Saat Kerja di Tengah Wabah Corona
Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Gresik drg Syaifuddin Ghozali menyampaikan wilayah Bawean tergolong wilayah rawan. Sebab mayoritas warganya perantau. Padahal, jumlah orang dalam resiko (ODR) di Gresik saat ini mencapai 691 orang. Yakni dia yang memiliki resiko karena habis melakukan perjalanan luar negeri dan daerah terjangkit.
Berita Terkait
-
Cara Perusahaan BUMN Sulap Desa jadi Kawasan Industri Holtikultura Modern
-
Link Nonton Zona Merah: Saat Aghniny Haque Bertarung Lawan Mayat Hidup!
-
3 Series Indonesia Tayang November 2024, Seru dan Menegangkan!
-
Sinopsis Zona Merah, Serial Thriller Indonesia tentang Wabah Mayat Hidup
-
Azizah Salsha Disebut Lolos Kamera Wartawan: Mulus..
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Menang di Kampung Halaman, Emil Dardak Tak Sia-sia Pulang Sebelum Coblosan
-
Kronologi Truk Box Terbakar di Ngawi: Sopir Sempat dengar Suara 'Duks'
-
Khofifah-Emil Dardak Unggul Versi Hitung Cepat, Jokowi Beri Pesan Khusus
-
Kabar Duka, Anggota Linmas Kediri Meninggal Dunia Saat Bertugas di TPS
-
CS BRI Gunakan Komunikasi Berupa Bahasa Isyarat Bagi Nasabah Penyandang Disabilitas Tuai Aplaus Publik