SuaraJatim.id - Halimah, janda 60 tahun, ini bingung mencari makan di tengah wabah virus corona. Tempat dia mencari nafkah dengan menjual emas eceran di Pasar Kapasan Surabaya tutup selama 14 hari ke depan.
Ditemui di selasar Pasar Kapasan, Senin (6/4/2020) siang, Halimah hanya duduk dan melihat para pekerja pasar mengangkuti barang dagangan. Selama 14 hari ke depan, Halimah hampir pasti tidak ada pamasukan uang.
"Nnggak tau nanti cari makannya di mana," kata dia kepada SuaraJatim.id.
Menurut pengakuan Halimah, saat kondisi pasar sedang ramai, ia mampu membeli emas hingga lebih dari 5 gram perharinya. Namun saat sepi, ia hanya dapat emas setengah gram saja.
Baca Juga: PSSI Masih Godok Penyesuaian Gaji untuk Shin Tae-yong Selama Pandemi Corona
"Emang rejekinya segitu," ucapnya.
Keuntungan Halimah membeli dan menjual kembali perhiasan tersebut terbilang tak cukup banyak. Dilihat dari kondisi perhiasan, jika masih kondisi bagus, ia mampu mendapatkan keuntungan perharinya Rp. 10.000 hingga Rp. 100.000,-
Namun dengan ditutupnya sementara Pasar Kapasan Surabaya, Halimah dipastikan tidak ada pemasukan sama sekali.
"Saya ini janda, enggak ada yang ngasih uang belanja," ujar Halimah yang masih duduk di selasar pasar, tampak membawa bekal buah pisang satu sisir, dan air mineral sebotol.
Halimah tiap harinya memang mencari uang dari jual beli perhiasan. Ia mengaku tak tau usaha apa lagi selama Pasar Kapasan Surabaya dikarantina.
Baca Juga: Cegah Penularan Corona, Polisi Sudah Bubarkan 10.873 Kerumunan Massa
Dari pantauan lapangan, masih banyak pedagang yang mengangkuti barang dagangannya. Ternyata, teman dari Halimah yang juga mencari pengunjung pasar, guna dibeli perhiasannya cukup banyak, dan semuanya masih menunggu sambil duduk-duduk di selasar.
Selain itu PD Pasar Surya, memberi kesempatan para pedagang mengangkut barang dagangannya, selama dua hari ini, yakni Senin sampai Selasa besok.
Untuk diketahui, Karantina Pasar Kapasan Surabaya dilakukan, setelah salah satu orang yang biasa beraktifitas di pasar ini positif Virus Corona, sehingga Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Surabaya, harus menutup sementara pasar.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Jejak Kontroversi Abu Janda: Rasis ke Natalius Pigai hingga Sebut Islam Arogan, Kini Komisaris BUMN?
-
Abu Janda Ketawa Respon Kabar Jadi Komisaris BUMN JMTO: Rezeki Anak Sholeh, Jangan Minta Diskon Tol!
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Profil dan Pendidikan Abu Janda, Eks Pembela Jokowi yang Heboh Jadi Komisaris Perusahaan BUMN!
-
Abu Janda Diisukan Jadi Komisaris Jasamarga Tollroad Operator, Benarkah?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global