SuaraJatim.id - Badai virus corona menerjang fotografer keliling tempat wisata. Pendapatan mereka merosot tajam, hanya dapat duit Rp 6.000 per hari.
Mereka adalah tukang foto keliling di area monumen Suro dan Boyo depan Kebun Binatang Surabaya. Seiring dengan keputusan manajemen Kebun Binatang Surabaya yang menutup tempat wisata ini untuk menekan angka penyebaran Virus corona.
Bisnis jasa tukang foto keliling pun kini kian lesu. Para fotografer ini tampak duduk di area patung dengan wajah yang gundah.
Dua penyebab ini menjadi alasan mereka harus kehilangan mata pencahariannya di kondisi saat ini. yang pertama tempat wisata satwa ditutup sementara, kedua adalah adanya wabah virus corona, sehingga masyarakat memilih tak keluar rumah.
Baca Juga: Jakarta PSBB Corona Besok, Pemprov DKI Tebar Bansos Orang Miskin Hari Ini
Jika biasanya setiap hari para fotografer ini bisa mendapat lebih dari 20 wisatawan yang ingin mengabadikan moment, kini mereka merasakan penurunan pendapatan. Bahkan mereka mengalami penurunan pendapatan, bahkan sehari sama sekali tidak ada yang mengabadikan moment.
Salah satu tukang foto KBS, Waras (53) mengeluhkan sepi pengunjung. Padahal selama lima tahun lebih ia menjadi tukang foto di tempat wisata satwa ini, baru gegara corona ini pengunjung yang hendak foto nyaris tidak ada.
“Gara-gara ada corona dan KBS ditutup, orang-orang gak boleh kemana-mana, ya kami (tukang foto) jadi kena imbasnya,” kata Waras, warga Kebraon Surabaya saat ditemui di lokasi, Kamis (9/4/2020).
Waras bercerita, sebelum ada wabah corona, ia bisa mengantongi uang Rp 100.000 per hari. Namun, setelah hadirnya covid-19 ia hanya bisa membawa pulang uang belasan ribu saja untuk dibawa pulang.
“Iya, sekarang sulit perhari mendapatkan uang Rp 100.000, paling banter (mungkin) hanya bisa belasan ribu saja,” imbuh dia.
Baca Juga: Polisi Wajib Pakai APD Selama Wabah Virus Corona
Waras juga mengatakan untuk biaya foto pengunjung, ia tak mematok harga mahal, cukup dengan Rp 10.000 saja pengunjung bisa mengabadikan momen di depan patung Surabaya di area KBS.
Dengan uang segitu, Waras pun membaginya dengan Rp 4.000 untuk tukang cetak foto, lalu Rp 6.000 hasil bersih yang bisa ia kantongi.
“Sekali foto kan Rp 10.000 terus dibagi biaya cetak Rp 4.000, berarti kan bersih Rp 6.000, itu penghasilan saya untuk satu fotonya,” ujar dia.
Tak hanya itu saja, ia mengatakan, untuk hari ini belum mendapatkan satu pelanggan. Bahkan, Waras mengaku, kemarin ia hanya mampu memfoto dua pengunjung saja. Hal ini disebabkan pengunjung yang enggan keluar rumah.
“Kemarin dapat dua pengunjung, nah berarti saya hanya bisa bawa pulang uang Rp 12.000 saja,” ucap Waras.
Selain Waras, Sunarti tukang foto perempuan 48 tahun itu juga merasakan dampak akibat adanya virus corona. Ia pun mengaku, akibat adanya covid-19 membuat pendapatannya berkurang drastis.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Panduan Lengkap 2025: Cara Beli Nomor Virtual Telegram untuk Verifikasi Aman
-
6 Fakta Pernikahan di Bulan Muharram: Mitos, Budaya, dan Pandangan Islam
-
Rutin Amalkan Zikir Ini Sebelum Tidur Jika Ingin Badan Kuat
-
Apa Itu Puasa Tasua di Bulan Muharram? Berikut Jadwal Pelaksanaanya
-
Kapan Puasa Asyura 10 Muharram? Berikut Jadwal dan Keutamannya