Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 13 April 2020 | 18:15 WIB
Anak punk yang diduga merupakan kelompok Anarko yang diamankan Polda Jawa Timur di traffic light exit tol Lawang, Malang. (ANTARA Jatim/HO-Polda Jatim/WI)

SuaraJatim.id - Polisi menangkap 10 anak jalanan yang diduga tergabung dalam kelompok Anarko di sekitar pintu keluar tol Lawang, Malang, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan 10 anak tersebut diduga melakukan aksi vandalisme dengan menuliskan kata: "Bubarkan Negara" dan "Rakyat Tidak Butuh Negara" di underpass Karanglo Singosari, Malang.

"Diduga kuat dilakukan oleh kelompok Anarko atau anak punk, mengingat kelompok tersebut merupakan kelompok jalanan yang sering menolak kebijakan pemerintah dan adanya lambang Anarko pada tulisan tersebut," kata Truno seperti dilansir Antara, Senin (13/4/2020).

Truno menambahkan kasus ini juga mirip dengan kasus vandalisme yang ada di Kota Tangerang. Meski demikian, Polda Jatim masih akan melakukan pendalaman.

Baca Juga: Pasien Corona Dirawat Tapi Tak Jujur, 15 Perawat Terpaksa Diisolasi

"Penyidik akan mendalami dengan petunjuk dan bukti yang ada, (di sana ditemui barang bukti yang) menunjukkan simbol yang sama dengan kelompok Anarko yaitu huruf A yang dilingkari," ujarnya.

Selain itu , ditemukan tulisan-tulisan yang sifatnya analogi kekerasan, kebebasan dan sesat pada kaos yang mereka gunakan.

Perwira dengan tiga melati emas itu menyayangkan adanya aksi vandalisme yang dilakukan masyarakat.

"Seluruh lapisan elemen masyarakat sedang konsentrasi melawan corona bersama pemerintah. Namun Polda Jatim tidak akan membiarkan oknum masyarakat melakukan kejahatan di Bumi Jawa Timur ini," katanya.

Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti milik para anak punk. Ada tujuh tas yang berisikan pakaian, alat-alat mandi hingga semir sepatu.

Baca Juga: Perampok Wetonan Apes, Gara-gara PSBB Tak Bisa Buang Sial ke Jawa

Polisi juga menyita empat unit ponsel (satu di antaranya telah rusak). Namun tidak didapatkan grup whatsapp atau telegram di dalamnya. Selain itu, tidak didapatkan postingan atau ajakan yang menjurus anarkis.

Load More