Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 17 April 2020 | 11:13 WIB
Satu pasien positif virus corona covid-19 yang dirawat di RSUP Prof Kandou Manado, Sulawesi Utara, meninggal dunia, Jumat (10/4/2020) subuh. [Zona Utara]

SuaraJatim.id - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kota Mojokerto yang meninggal, Kamis (16/4/2020) kemarin. Setelah diselidiki, ternyata pasien sempat keliling Yogyakarta pada 25 Maret 2020 lalu. Pasien juga sempat jatuh beberapa hari lalu sebelum akhirnya meninggal saat dirawat di ruang isolasi RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Pasien PDP corona itu berusia 55 tahun asal Kecamatan Magersari tersebut dibawa ke Rumah Sakit (RS) swasta di Kota Mojokerto pada, Rabu (15/4/2020). Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan medis mengalami pneumonia atau radang paru-paru dan langsung masuk ruang isolasi.

Namun karena hasil rapid test di RS swasta tersebut reaktif sehingga pasien dirujuk ke RS milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto pada, Kamis (16/4/2020) sekira pukul 11.00 WIB. PDP 07 tersebut mengalami pemburukan kondisi dan membutuhkan ventilator untuk membantu pernafasan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, dari tracking (pelacakan) diketahui jika pasien sempat berpergian pada 25 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Erick Thohir Bongkar Praktik Kotor Mafia Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan

“Saya menanyakan lagi dapat tambahan informasi, tanggal 25 Maret pasien habis berpergian dari Yogya,” ungkapnya.

Beberapa hari yang lalu, lanjut Kepala Dinas Perhubungan Kota Mojokerto ini, paaien sempat terjatuh. Namun pihaknya belum mengetahui penyebab dan kapan pasien terjatuh. Hingga akhirnya pada Rabu pasien dibawa ke RS swasta di wilayah Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto tersebut.

“Persisnya saya belum tahu kapan tapi sempat jatuh. Jatuhnya karena apa? Saya tidak tahu, dapat informasi seperti itu saja. Informasi dari bu Indah (Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto) sudah dilakukan swab tapi hasilnya belum bisa diketahui karena kan harus ke Surabaya, saya nunggu,” katanya.

Informasi yang diterima Gugus Tugas Covid-19 Kota Mojokerto, jika hasil swab baru diketahui satu minggu sampai 14 minggu. Tes swab dilakukan terhadap pasien di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Saya memastikan juga belum tahu, informasi dari bu indah sudah (swab). Meninggalnya ini kan cepat, masuk malam, pagi meninggal,” jelasnya.

Baca Juga: Awal Jadi Artis, Anwar Sanjaya Dicuekin Raffi Ahmad Cs

Jumlah PDP Kota Mojokerto hingga Kamis (16/4/2020) menjadi tujuh orang, tiga orang diantaranya meninggal dunia. Tiga orang lainnya sudah tuntas menjalani pengawasan dengan hasil negatif sehingga masih ada satu orang PDP yang masih dalam perawatan.

Berdasarkan laman covid19.mojokertokota.go.id tanggal 16 Maret 2029, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 199 orang. Sebanyak 56 orang telah selesai menjalani masa pemantauan, 146 orang masih harus menjalani pemantauan selama 14 hari. Sementara Orang Dalam Resiko (ODR) sebanyak 821 orang.

Load More