SuaraJatim.id - Eks narapidana Lapas Perempuan, Sukun, Kota Malang, Bella Wahyu (17) mendapat program asimilasi berkaitan dengan program pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 oleh Kemenkumham. Bella keluar pada 3 April dengan hanya menjalani masa hukuman sebanyak 1 tahun 2 bulan.
Bella merupakan mantan napi kasus pengeroyokan. Dia divonis oleh majelis hakim dalam sebuah persidangan dengan masa hukuman 1 tahun 6 bulan. Karena ada program asimilasi dia bebas lebih cepat. Begitu bebas dia langsung merencanakan pernikahan.
Senang karena mendapat program asimilasi. Kebahagiaan Bella bertambah karena dipersunting oleh Lukman Hakim pada Jumat, (17/4/2020). Ijab qabul dilakukan di rumah Bella di kawasan Sukun Kota Malang. Kepala Lapas Perempuan, Sukun, Malang, Ika Yustiani pun hadir di hari pernikahan Bella.
“Ini cara kami memantau napi yang kami asimilasikan sesuai surat jaminan. Kebetulan Bella dekat dengan kami di Sukun sehingga kita datangi. Kedatangan kami sebenarnya ingin memeriksa apakah Bella benar menjalankan asimilasi dengan tinggal di rumahnya sesuai penjaminan. Ternyata benar dan dia nikah,” ujar Yustiani, sebagaimana dilansir Beritajatim.com, Sabtu (18/4/2020).
Baca Juga: Napi Bebas karena Corona Berulah, Lukai Polisi dan Wanita Pakai Celurit
Menurut Yustiani, semua eks narapidana yang mendapat program asimilasi dilarang meninggalkan rumah selama masa darurat Covid-19. Lapas selalu memonitor keberadaan eks narapidana asimilasi. Sampai saat ini sudah ada 70 narapidana wanita yang dibebaskan, 20 di antaranya merupakan warga Malang.
“Mendapat asimilasi, senang, bisa berkumpul dengan orangtua, keluarga dan tidak dipungut biaya. Kita dikasih pengarahan dulu di cek kesehatanya dulu, sudah dapat kartu sehat juga sebelum keluar penjara,” ujar Bella.
Bella mengaku sebenarnya rencana pernikahan sudah direncanakan lama. Namun, karena dia tersandung kasus rencana pernikahaan urung dilakukan. Setelah dia mendapat program asimilasi rencana pernikahan pun dilakukan hanya dalam waktu dua pekan setelah bebas. Pernikahan ini pun hanya dihadiri keluarga karena ada anjuran dilarang mengumpulkan massa.
“Karena dapat asimilasi akhirnya saya nikah. Nikah langsung di rumah, tidak online cuma dihadiri keluarga saja,” katanya.
Baca Juga: Dor, Eks Napi Asimilasi Corona Ditembak Mati di Jakarta Utara
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 5 Desain Rumah 8x12 Meter 3 Kamar dengan Kisaran Biaya Material dan Tukang
- Jay Idzes 79 Persen Berpeluang Gabung Fiorentina
Pilihan
-
Kolaborasi Ortuseight x Billpro Hadirkan Sepatu Walking Bernyawa Urban dan Filosofis
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda Paling Dicari 2025: Irit Bahan Bakar, Tangguh Segala Medan
-
Eks Pelatih Asnawi Mangkualam: Pemain Belanda Banyak Bantah, Gak Punya Mental Juara
-
7 Rekomendasi Jam Tangan Lari Termurah Terbaik, Dilengkapi GPS dan Pantau Jantung
-
Donald Trump Klaim Israel Unggul Perang Lawan Iran, Remehkan Sikap Uni Eropa
Terkini
-
Tak Kebagian Bansos, Mending Langsung Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini!
-
5 Mitos Paling Menyeramkan tentang Ular Weling, Kenapa Tidak Boleh Dibunuh?
-
Biro Adpim Jatim Raih Penghargaan Nasional, Satu-satunya Instansi Pemda Pemenang IDEAS Awards 2025
-
Tak Kebagian Bantuan Sosial? Alternatifnya Segera Klaim Saldo DANA Kaget Ini!
-
13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'