Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 24 April 2020 | 04:00 WIB
Salat cepat yang berlangsung di Ponpes Mambaul Hikam Udanawu, Kabupaten Blitar. [Suara.com/Farian]

SuaraJatim.id - Meski dibayangi pandemi Virus Corona, Salat Tarawih masih dilaksanakan sebagian masyarakat seperti yang dilakukan di lingkungan Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Udanawu, Kabupaten Blitar.

Para santri dan masyarakat sekitar masih melaksanakan amalan sunah tersebut. Seperti biasa, Salat Tarawih di lingkup Ponpes Mambaul Hikam dilakukan sangat cepat. Salat Tarawih 23 rakaat itu berlangsung sekitar 10 menit. Tak jarang banyak warga Kediri datang ke Udanawu demi mengikuti salat cepat tersebut.

"Setiap tahun saya ke sini. Ya karena cepat. Ibadah cepat selesai," kata seorang jemaah Eric Wahyu, selepas salat pada Kamis (23/4/20).

Baca Juga: Tarawih Bubar karena Ada Jemaah Pingsan, Masjid Kemayoran Langsung Ditutup

Ketika disinggung soal pandemi corona, Eric mengaku sebagai ujian iman.

"Inikan sebagai ujian kita. Ujian iman kita. Semua sudah diatur jadi kita tidak perlu khawatir," kata Wahyu.

Pelaksanaan salat cepat di lingkup Ponpes Mambaul Hikam disebut telah berlangsung sejak tahun 1907. Di tengah pandemi corona seperti ini, baik salat tarawih maupun salat jumat masih berlangsung.

Alasannya karena Udanawu bukan menjadi daerah terpapar. Pihak Ponpes telah melakukan sejumlah upaya pencegahan. Satu diantaranya penyemprotan desinfektan.

"Dan tentunya dibarengi dengan tawakal kepada Allah SWT dan tentunya kita tidak lepas kita dari ikhtiar. Jadi ikhtiat itu kita lakukan setelah kita tawakal," terang Kyai Dliya'udin Azzamzami.

Baca Juga: Seorang Pria Tiba-tiba Jatuh di Halaman Masjid, Jemaah Salat Tarawih Bubar

Meski salat tetap berlangsung, namun pandemi virus corona juga memengaruhi jamaah yang hadir. Biasanya pada hari pertama sub salat memanjang hingga radius 25 meter lepas teras masjid.

Load More