SuaraJatim.id - Tenaga kesehatan (nakes) memang menjadi garda terdepan penanggulangan Virus Corona atau Covid-19. Namun tak semua nakes bersedia ditugaskan menjadi pengambil sampel dari warga hasil tracing dan screening kasus Covid-19.
Sebab menjadi pengambil sampel tidak mudah. Selain berisiko besar, pengambil sampel diharuskan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3, dengan masker tiga lapis salah satunya N-95 yang menjadikan si pemakai susah bernapas.
"Tak semua tenaga medis mau melakukan ini," kata Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) Puskesmas Sukorame Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Diana M Wulandari pada Senin (27/4/2020).
Diana bertugas mengambil sampel hasil tracing dan screening Covid-19. Dengan tugasnya itu, Diana mau tak mau harus menyentuh pasien baik yang sudah positif maupun yang berstatus PDP Covid-19.
Baca Juga: Mobil WHO Bawa Sampel Pasien Corona Diserang, Sopir Tewas
Nama Diana belakangan menjadi buah bibir masyarakat Kota Kediri. Hal itu, setelah aksinya yang mengenakan APD lengkap menenteng kotak sampel Covid-19 untuk uji laboratorium tersebar di media sosial (medsos).
Aksi Diana tergolong berani, lantaran ia bertugas mengambil sampel darah (untuk tes darah), cairan hidung dan tenggorokan (untuk tes swab) serta tes dahak kasus Covid-19. Diana juga diharuskan 'memegang' langsung cairan virus melalui alat-alat medisnya.
Diana bercerita, sebenarnya dirinya sempat mendaftar menjadi analis kesehatan untuk ditempatkan di Wisma Atlet Jakarta. Kendati semua persyaratan terpenuhi, namun dirinya menjadi salah satu dari sekian pendaftar yang tak diterima.
"Ternyata (takdir) saya harus melakukan tugas ini (pengambil sampel hasil tracing dan screening Covid-19 di Kota Kediri)," paparnya.
Tempat Diana berdinas, yakni Puskesmas Sukorame memang menjadi salah satu fasilitas kesehatan di Kota Kediri yang banyak mengambil sampel hasil tracing dan screening Covid-19. Tugas itu kini berada di pundaknya.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Kepri Bisa Cek Sampel Swab Pakai PCR Bantuan Singapura
"Tugas saya menemukan yang tak terlihat menjadi terlihat dan harus bekerja secara akurat," ujar Alumnus Jurusan Analis Kesehatan di Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kota Kediri tersebut.
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Kediri yang Wajib Dicicipi saat Libur Lebaran
-
Jangan Terjebak Macet, Ini Rute Mudik Alternatif ke Kediri dari Surabaya, Malang, Solo
-
Lepas Mudik Gratis, Kelakar Pramono Ingin Ikutan: Coba Kalau Saya Bisa Pulang ke Kediri
-
Jelang Puncak Panen, BULOG Kediri Realisasikan Penyerapan Gabah & Beras Petani Terbesar di Jatim
-
Persik Kediri Kecolongan di Injury Time, Marcelo Rospide Kecewa Berat
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran