Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 April 2020 | 13:19 WIB
Ucapan turut berduka cita untuk dr. Berkatnu Indrawan Janguk, yang meninggal merawat pasien tidak jujur terkena Covid-19. (ist)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyesalkan adanya pasien yang berbohong saat berobat karena ketidakjujurannya itu mengakibatkan puluhan tenaga medis RSUP dr Kariadi Semarang terinfeksi COVID-19. Untuk itu, Ganjar meminta seluruh warga Jateng bersikap jujur agar tidak menambah jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona jenis baru itu.

Sebelumnya juga ada pemberitaan terkait dengan ketidakjujuran pasien di RSUD Purwodadi, hingga menyebabkan 76 pegawai RSUD dinyatakan positif COVID-19 pada 10 April 2020.

Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengonfirmasi bahwa tidak kurang dari 24 dokter meninggal akibat virus corona, sedangkan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah mengonfirmasi sekurangnya 16 perawat meninggal dunia terkait virus itu. Dari data itu, tidak kurang dari 40 tenaga kesehatan telah gugur dalam tugas berat menangani COVID-19.

Kepala Negara juga menginginkan seluruh tenaga kesehatan mendapat APD terbaik dan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: 99% Biro Wisata di Jogja Tutup Akibat Wabah Virus Corona

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat menyampaikan arahan dari Presiden usai rapat terbatas itu meminta jajarannya menerapkan upaya agar tidak ada lagi tenaga medis yang wafat karena menangani pasien terinfeksi virus corona.

Penekanan dari Presiden untuk memberikan perlindungan optimal kepada para dokter dan tenaga medis lain sebagai garda dengan memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis yang bertugas menangani pasien terkait COVID-19 karena tidak ingin ada lagi dokter yang wafat karena perlindungan belum maksimal.

Ketua Umum PB IDI, Daeng Mohammad Faqih meminta penunjukan rumah sakit khusus dan pendistribusian alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis lebih banyak lagi.

Load More