Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 30 April 2020 | 16:58 WIB
Ilustrasi 48 kelurahan di Surabaya bebas virus corona Covid-19. [Suara.com]

SuaraJatim.id - Sebanyak 48 kelurahan di Kota Surabaya, Jawa Timur tidak ada virus corona. Di sana tidak ada warga yang terinfeksi virus corona. Jumlah kelurahan di Surabaya ada 154 kelurahan.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Eddy Christijanto mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Kami dari tim Linmas melalui Kasatgas juga mendekati orang-orang yang terkonfirmasi positif namun rawat jalan, kita komunikasi supaya bisa mereka masuk isolasi atau rawat inap," katanya di Surabaya, Kamis (30/4/2020).

Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di Kota Surabaya melalui laman lawancovid-19.surabaya.go.id pada 29 April 2020, disebutkan ada 48 kelurahan dari 154 kelurahan atau 31 persen kelurahan di Kota Surabaya yang dinyatakan nol kejadian positif COVID-19.

Baca Juga: 10 Ribu Sembako Jokowi Mangkrak di Surabaya, Belum Dikasih ke Orang Miskin

Infografis 48 kelurahan di Surabaya bebas virus corona Covid-19. [Suara.com]

Sedangkan angka kumulatif warga yang terpapar COVID-19 di Kota Surabaya per 29 April 2020 yakni berstatus ODP sebanyak 2.434, PDP 1.122 dan positif 394.

Menurut Eddy, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melalui jajaran di puskesmas rutin melakukan pemantauan dan memberikan makanan kepada mereka yang berstatus ODP dan PDP.

Namun, Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini menegaskan komunikasi yang dilakukan jajarannya dengan orang-orang terkonfirmasi positif COVID-19 ini dilakukan melalui sambungan telepon. Jika harus berhadapan langsung, jaraknya juga dibatasi 2 meter dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Ada yang sudah sembuh dibuktikan dengan hasil negatif, ada yang isolasi mandiri ke tempat khusus, dia punya rumah atau tempat khusus dan tidak keluar, makanan disupplai oleh keluarganya. Jadi mereka secara mandiri sudah mulai sadar untuk bisa membentengi dirinya dan keluarganya dari COVID-19," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengimbau warga Kota Pahlawan agar mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya memotong mata rantai penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Geger Anggota NU Tewas Mendadak di Jalan Sidotopo saat PSBB Surabaya

"Saya juga bantu sosialisasi dengan membuat info grafis agar masyarakat Surabaya mengetahui apa harus dilakukan saat pandemi COVID-19, khususnya selama diberlakukannya PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," katanya.

Load More